Al Qur`an sebagai Rujukan Utama Sains dan Pengetahuan


Al-Quran sebagai rujukan atau landasan utama ajaran Islam mengandung beragam perkara penting, termasuk tentang sains dan pengetahuan. Hal itu menunjukkan bahwa Islam mendukung umatnya untuk mengembangkan peradaban dan khazanah pengetahuan ilmiah.

BidikNews - Alquran merupakan kitab yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu karena mendahului sains modern dengan fakta paling akurat sebagai temuan ilmiah terbaru. Hal tersebut disampaikan Ustadz H. Dwi Sunarto.M.Pd ketika menyampaikan ceramah kepada jamaah sholat subuh pada Sabtu, 30 April 2022 di Masjid Al Achwan Griya Pagutan Indah Mataram.

Ustadz H.Dwi Sunarto mengungkapkan, Ayat pertama yang turun dalam Al-Quran memerintahkan umat Islam untuk membaca (iqra). Secara mendalam, perintah membaca membawa makna supaya umat Islam terus melakukan pengembangan dalam berbagai bidang ilmu, baik itu ilmu agama atau pengetahuan duniawi." ujarnya.

"Iqra` bismi rabbikallażī khalaq" Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan," (QS. Al-Alaq [19]:1)

Selain itu kata Dwi Sunarto bahwa, Ayat-ayat dalam Al-Quran hingga saat ini banyak yang dapat dibuktikan secara sains ilmiah. Bagaimanapun juga, isyarat Allah tentang sains dan pengetahuan perlu digali dan dicari keberadaannya.

Dalam hal ini, Islam menekankan umatnya untuk terus meningkatkan pengetahuan ilmu dalam bidang sains, teknologi, dan lain sebagainya." Ayat-ayat Al-Quran tentang sains dan pengetahuan ilmiah, ujar Dwi mulai dari penciptaan jagat raya hingga pengetahuan luar angkasa.
katanya.

Dijelaskan Dwi Sunarto, Al-Quran sebagai rujukan atau landasan utama ajaran Islam mengandung beragam perkara penting, termasuk tentang sains dan pengetahuan. Hal itu menunjukkan bahwa Islam mendukung umatnya untuk mengembangkan peradaban dan khazanah pengetahuan ilmiah."

Ayat-ayat Al-Quran yang membahas mengenai sains dan pengetahuan berjumlah begitu banyak. Terdapat setidaknya 800 ayat dalam Al-Quran yang membahas mengenai alam, pengetahuan, sains, dan fenomena ilmiah." ungkap Dwi Sunarto.

Diungkapkan Dwi Sunarto, Jumlah ini terbilang sangat banyak, terutama jika dibandingkan dengan ayat-ayat fikih yang hanya disebutkan 160 ayat. Beberapa ayat-ayat Al-Quran tentang sains dan pengetahuan ilmiah  antara lain : 

1. Pertemuan dua laut yang airnya tidak menyatu


Di dalam Al Quran telah dijelaskan bahwa ada dua laut yang saling bertemu namun di antaranya memiliki batasan. Ini terjadi di Selat Gibraltar yang menghubungkan Lautan Mediterania dan Samudera Atlantik.

Menurut para ilmuwan, fenomena tersebut terjadi karena air laut dari Samudera Atlantik dan dari Laut Mediterania memiliki karakteristik yang berbeda, dilihat dari suhu air, kadar garam, dan kerapatannya. Fenomena bertemunya dua lautan ini telah dijelaskan Al Quran 14 abad silam dalam surah Ar-Rahman ayat 19-20.

"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampui masing-masing." (QS. Ar-Rahman: 19-20)

2. Api di dasar laut


Seorang ahli geologi asal Rusia Anatol Sbagovich dan Yuri Bagdanov seorang ilmuwan asal AS, menemukan fenomena api di dasar laut.

Mereka meneliti kerak Bumi dan patahannya di dasar laut lepas pantai Miami. Mereka kemudian menemukan lava cair yang mengalir disertai abu vulkanik yang suhunya mencapai 231 derajat celcius. Fakta sains ini disebutkan dalam Al Quran surah At-Tur ayat 6.

"Dan laut yang di dalam tanahnya ada api." (QS. At-Tur: 6)

3. Garis edar tata surya


Tata surya merupakan bagian dari alam semesta yang sangat luas. Bumi yang kita pijak hanya salah satu planet yang ada di tata surya. Selain Matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi Matahari bergerak sesuai garis edar yang telah ditetapkan. Hal ini dijelaskan di dalam Al Quran surah Al-Anbiya ayat 33.

"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (QS. Al-Anbiya: 33)

4. Ledakan raksasa (Big Bang)



Big Bang diyakini sebagai peristiwa yang menyebabkan terbentuknya alam semesta. Teori ini didasarkan pada kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta.

Berdasarkan teori ini, alam semesta awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat, lalu mengembang secara terus-menerus hingga sekarang. Peristiwa ini disampaikan di dalam Al Quran surah Al-Anbiya ayat 30.

"Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan Bumi itu dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?" (QS. Al-Anbiya: 30)

5. Terbentuknya air hujan


Jauh sebelum para ilmuwan mengemukakan teori mengenai terbentuknya air hujan, di dalam Al Quran sudah dijelaskan mengenai peristiwa alam yang sering kita lihat ini dalam surah Ar-Rum ayat 48-49.

"Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. Dan Sesungguhnya sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa." (QS. Ar-Rum ayat 48-49)

6. Sungai di dasar laut


Ilmuwan asal Prancis Jacques Yves Cousteau menemukan fenomena sungai di dasar laut. Para ahli menyebut fenomena ini sebagai lapisan hidrogen sulfida, karena air yang mengalir di sungai dasar laut ini memiliki rasa air tawar. Selain itu, sungai dasar laut ini ditumbuhi daun-daun dan pohon. Al Quran surah Al-Furqan ayat 53 menjelaskan fenomena ini.

"Dan Dialah (Allah) yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang satu tawar dan segar dan yang lainnya asin. Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus." (QS. Al-Furqan: 53)

7. Sidik jari manusia


Sebelum ditemukan pada akhir abad ke-19, mayoritas orang menganggap sidik jari sekadar lengkungan pada jari tanpa arti. Faktanya, sidik jari manusia diciptakan berbeda-beda sebagai tanda pengenal mereka. Bahkan mereka yang terlahir kembar identik pun, memiliki pola sidik jari yang berbeda.

Al-Quran sebagai rujukan atau landasan utama ajaran Islam mengandung beragam perkara penting, termasuk tentang sains dan pengetahuan. Hal itu menunjukkan bahwa Islam mendukung umatnya untuk mengembangkan peradaban dan khazanah pengetahuan ilmiah.

Mengakhiri ceramahnya Ustadz Dwi sunarto mengatakan, Alquran merupakan kitab yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu karena mendahului sains modern dengan fakta paling akurat sebagai temuan ilmiah terbaru." tutupnya.

Pewarta : Dae Ompu
Editor  : BN-007

0 Komentar