Indahnya Potret Toleransi di GPI Kota Mataram

Kepala Lingkungan GPI, Indra Gunawan berpose bersama ummat Hindu yang selalu setia menjaga suasana lingkungan agar tetap aman dan nyaman selama Bulan Ramadhan.

Kota Mataram menyimpan cerita tentang toleransi beragama yang selalu dijunjung tinggi. Meski berbeda dalam keyakinan, hingga kini tidak pernah ada berita mengenai persinggungan atas nama agama. Bahkan di Kota Mataram ini, Masjid, Pura dan Gereja dan lainnya  berdiri berdampingan di Kota ini.


BidikNews - Mataram merupakan wilayah yang menjadi role model kerukunan umat beragama di NTB. Salah satu kelebihan warga Non Muslim Kota Mataram adalah tingkat partisipasinya yang dinilai sangat tinggi di saat ummat Islam melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan.

Hal itu terlihat di Lingkungan Griya Pagutan Indah (GPI) Kota Mataram ketika ummat islam melaksanakan sholat taraweh, maka warga non muslim turut ambil bagian untuk menjaga lingkungan dari gangguan keamanan ketika suasana dalam keadaan sepi.

Lingkungan Griya Pagutan Indah (GPI) Kota Mataram Nusa Tenggara Barat merupakan sebuah komplek yang patut menjadi contoh toleransi antara umat beragama. Masyarakat di komplek itu  dapat hidup rukun dan harmonis meski mereka berbeda keyakinan.

Terdapat sekitar 800 an kepala keluarga di Kompek Lingkungan GPI tersebut. Islam, Hindu dan Kristen menjadi agama-agama yang banyak dianut di lingkungan ini. Kendati demikian, sepanjang sejarah belum pernah tercatat konflik lintas agama di lingkungan ini.

Penduduk Lingkungan Griya Pagutan Indah (GPI) Kota Mataram tampak harmonis dan saling membantu satu sama lain. Pada saat umat Hindu dan Kristen melaksanakan kegiatan peribadatan, warga muslim dengan semangat bergotong royong membantu.

Hal serupa juga dilakukan umat Hindu serta ummat lainnya, disaat Muslim melaksanakan ibadah kegamaan terutama di bulan Ramadhan maka warga Hindu dan lainnya turut membantu menjaga keamanan disaat rumah-rumah warga muslim dalam keadaan sepi.

Dewa Tuastika, salah satu warga GPI ketika ambil bagian menjaga lingkungan ketika rumah warga muslim dalam keadaan sepi untuk melaksanakan sholat tarweh berjamaah di masjid.

Tetapi sikap toleransi yang tinggi tidak hanya ada di Lingkungan Griya Pagutan Indah (GPI), hampir di setiap sudut Kota mataram, toleransi terjaga dengan baik. Sehingga tidak berlebihan, jika berbicara soal toleransi beragama, sepertinya kita memang harus belajar di Kota Mataram tempat dimana penduduknya beragama Islamnya yang mayoritas dan sisanya Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu.

Sikap toleransi yang apik tersebut kerap dilakukan setiap tahunnya, sebaliknya ketika warga non muslim melaksanakan kegiatan keagamaan maka warga Muslim turut ambil bagian untuk berpartisipasi menjaga agar warga dilingkungan GPI dapat terjaga dari rasa aman dan nyaman.

Kepala Lingkungan Griya Pagutan Indah (GPI) Kelurahan Pagutan Barat Kota Mataram, Indra Gunawan, menyampaikan terima kasihnya yang mendalam kepada warga non muslim yang telah memberikan yang terbaik buat lingkungan yang dipimpinnya. Ia berharap sikap toleransi yang terjalin indah dilingkungan GPI Kota Mataram ini dapat terjaga dengan baik.

"Atas nama seluruh warga muslim kami ucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada warga non muslim yang telah membantu lingkungan GPI ketika suasana sepi karena warga muslim melaksanakan ibadah sholat taraweh di Masjid." ujar Indra Gunawan

Mengutip kata orang bijak, Manusia mengharapkan tiga hal di dunia ini, yaitu kedamaian, kesejahteraan, dan keadilan. Ketika yang pertama tidak terwujud, maka yang dua itu terasa hambar.

Pewarta : dae ompu
Editor    : BN-007

0 Komentar