Warga Mareje Berdamai, Gubernur dan Kapolda NTB Minta Agar Warga Tetap Jaga Kerukunan

Atas. Gubernur NTB dan kapolda NTB. Bawah, warga Mereje yang berdamai,  Foto repro BidikNews

"Kerukunan umat beragama merupakan salah satu dasar dalam mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara. Tanpa kerukunan, pembangunan bangsa akan terhambat bahkan akan menemui banyak kendala. Kita tercipta berbeda, dan perbedaan itu akan menimbulkan warna tersendiri dalam kehidupan kita, serta menumbuhkan sikap toleransi antar sesama sehingga dapat mewujudkan harmoni kebersamaan dalam kerukunan hidup beragama.”

BidikNews - Gubernur NTB Zulkieflimansyah bersama Kapolda NTB Irjen Pol Djoko Poerwanto, melakukan peninjauan langsung di Desa Mareje, Lembar Lombok Barat pada Jumat (6/5). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut usai kesepakatan damai akibat kesalahpahaman yang berujung pembakaran beberapa rumah warga di desa Mereje beberapa waktu lalu.

Kunjungan Gubernur NTB bersama Kapolda NTB beserta rombongan tersebut dilanjutkan dengan pelaksanaan salat Jumat di Masjid Nurul Hidayah, Dusun Bangket Lauk, Desa Mareje Lembar Lombok Barat.

Dalam kesempatan tersebut Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan akan membantu pembangunan rumah warga yang mengalami kerusakan akibat kesalahpahaman tersebut.

"Insyaallah akan membantu untuk penyelesaiannya, tapi yang paling penting adalah kesalahpahaman ini harus segera mencari jembatan pengertiannya," katanya.

Dalam kesempatan itu pula Gubernur NTB berpesan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi.

"Insyaallah tidak ada masalah yang serius, tapi itu semua karena kesalahpahaman saja, Selain itu DR. Zulkieflimansyah juga mengatakan keberagaman dan kebersamaan harus tetap dijaga " katanya..

"Dan terpenting adalah, akar dari keluarga-keluarga di Mareje awalnya dari satu. Artinya, semua berkaitan secara kekeluargaan dan kekerabatan," katanya.

Gubernur NTB, Kapolda NTB dan Bupati Lombok Barat di Masjid Nurul Hidayah, Dusun Bangket Lauk, Desa Mareje Lembar Lombok Barat. Foto repro BidikNews

Pada kesempatan yang sama Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid menyampaikan hal senada. Bupati Fauzan juga mengungkapkan bahwa pemda Lombok Barat berencana akan melaksanakan kegiatan pembangunan jalan dari Tempos ke Mareje dan dari pelabuhan Gili Mas menuju Mandalika.” Terangnya.

Kapolda NTB Irjen Pol Djoko Poerwanto pada kesempatan itu mewngatakan silaturahmi dalam kegiatan ini kita jadikan sebagai momentum yang baik bagi masyarrakat. Kapolda NTB juga menyampaikan dukungannya terhadap rencana pembangunan di Desa Mareje.  

Upaya Pemda Lobar untuk membangun infrastruktur didesa mereje tentunya bertujuan kondusivitas, itu sangat bagus dan saya setuju, untuk kebaikan semuanya. Pembangunan di Mareje juga bukan untuk siapa-siapa, tetapi tentunya untuk kita semua," jelas Irjen Pol Djoko Poerwanto .

Kapolda NTB Irjen Pol Djoko Poerwanto  juga menegaskan "Nyaman dan aman itu adalah tujuan pembangunan, kuncinya adalah kerja sama yang baik, serta saling pengertian dan saling menghargai antara satu dengan lainnya. " Ujarnya.

Sebelumnya, warga yang bertikai di desa mereje Lembar Lombok Barat telah menyatakan kesepakatan damai yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten Lombok Barat bersama jajaran Kepolisian Daerah NTB.

Dalam kesepakatan damai tersebut menghasilkan empat poin penting yang harus dipegang teguh kedua belah pihak yang bertikai.  Ke empta poin tersebut menurut Wakil Bupati Lombok Barat Hj. Sumiatun terutama menyangkut kelangsungan hidup dua warga yang sempat bersitegang.

Wakil Bupati Lombok Barat Hj. Sumiatun.  Foto repro BidikNews

Hj. Sumiatun mengungkapkan, empat poin penting yang telah ditandatangani oleh dua pihak yang berselisih tersebut antara lain sebagai berikut :

Pertama bahwa masing-masing yang bersangkutan bertanda tangan telah sepakat untuk melakukan perdamaian terhadap segala kesediaan yang berawal dari kesalahpahaman yang terjadi pada malam 1 syawal lalu.

Kedua apabila di kemudian hari kembali terjadi kesalahpahaman serupa, maka akan diupayakan mediasi di tingkat dusun dan desa. Tetapi jika tidak ditemukan solusi maka permasalahan tersebut akan diselesaikan di pihak yang berwenang.

Ketiga kedua belah pihak secara resmi menyatakan berdamai dan kembali hidup rukun seperti biasa.

Keempat Apabila di kemudian hari ada pihak yang melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dan undang-undang yang berlaku, maka siap untuk dituntut di hadapan hukum,".

Selain itu, Wakil Bupati Lombok Barat Hj. Sumiatun mengatakan, Kerukunan umat beragama merupakan salah satu dasar dalam mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara. Tanpa kerukunan, pembangunan bangsa akan terhambat bahkan akan menemui banyak kendala.’Jelasnya.

Dikatakan Hj. Sumiatun, Kita tercipta berbeda, dan perbedaan itu akan menimbulkan warna tersendiri dalam kehidupan kita, serta menumbuhkan sikap toleransi antar sesama sehingga dapat mewujudkan harmoni kebersamaan dalam kerukunan hidup beragama.”

Pewarta : Tim BidikNews
Editor    : BN-007

0 Komentar