Menggagas "Living Sufism", Prof Dr H Ahmad Amir Aziz, M.Ag Dikukuhkan Jadi Guru Besar UIN Mataram


Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram kini memiliki tambahan Empat orang Guru Besar, salah satunya adalah Prof. DR. H. Ahmad Amir Azis, M. Ag. 

BidikNews, Mataram - Pengukuhan Prof. DR. H. Ahmad Amir Azis, M. Ag bersama 3 orang Guru Besar lainnya tersebut dilakukan oleh Rektor Universitas Islam Negeri Mataram Prof. Dr. TGH Masnun Tahir, M.Ag berdasarkan Keputusan Mendikbudristek RI Nadiem Anwar Makarim. 

Surat keputusan tersebut dibacakan secara langsung pada saat prosesi pengukuhan yang berlangsung di Auditorium Universitas (UIN) Mataram, pada Rabu, 14 September 2022.

Prof. DR. H. Ahmad Amir Azis, M. Ag merupakan dosen senior dan profesional di bidang Ilmu Keislaman. Beliau telah mengabdi sebagai tenaga pengajar pada Prodi ilmu keislaman di UIN Mataram sejak tahun 1997 waktu itu masih Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mataram hingga sekarang.

Sebagai pengajar Ilmu Keislaman, beliau dikenal sebagai sosok yang ramah dan tawadhu’. Ketinggian ilmu menjadikan beliau pribadi yang senantiasa disukai mahasiswa dan masyarakat sekitar tempat ia tinggal.

Bagi dosen dan mahasiswa, beliau tidak hanya dosen namun orang tua yang mengayomi dan menyayangi. Beliau ditinggikan seranting dan didahulukan selangkah, bukan saja karena beliau dosen senior, akan tatapi tempat bertanya dan menempa ilmu bagi para dosen dan mahasiswa serta masyarakat.

Kiprah Profesor Bidang Ilmu Keislaman yang ramah ini tidak diragukan lagi. Selama menjadi dosen, beliau sangat produktif melahirkan banyak karya, baik dalam bentuk buku maupun artikel ilmiah. 


Profesor kelahiran Nganjuk, 04 November 1971 ini juga dikenal aktif di dunia sosial dan organisasi keagamaan. Komitmen mendakwahkan Ilmu Keislaman senantiasa menghiasi hari-harinya. Menyampaikan ceramah dan khutbah di Masjid-masjid dan hari besar islam pada setiap kesempatan sudah menjadi rutinitas. 

Selain berkiprah sebagai dosen dan kegiatan lain di tanah air tercinta Indonesia, Prof. DR. H. Ahmad Amir Azis, M. Ag juga berkiprah di dunia internasional sebagai peserta Quality Assurance on Higher, University of W estern Australia, Pert-Australia, Desember 2016.

Pada tahun yang sama November 2016,  Prof. DR. H. Ahmad Amir Azis, M.Ag mengikuti Overseas Training on Finacial Management Program, Marmara University, di istambul turkey.

Sedangkan pada tahun 2014, Prof. DR. H. Ahmad Amir Azis, M.Ag mengikuti kegiatan Capacity Building on Education Leadership and Management Colombo Plan Staff College (CPSC) di Manila Philipina. Sebelumnya pada tahun 2012 beliau mengikuti Academic-Visiting di Singapura.

Meski kegiatan  Prof. DR. H. Ahmad Amir Azis, M.Ag cukup padat Beliau tidak mengenyampingkan kepentingan keluarga. Bagi beliau Istri dan anak serta orang tua merupakan bagian penting yang harus di layaninya dengan penuh tanggung jawab dan kasih sayang.


Bersama istri tercinta Hj. Layin Kholifah, Prof. DR. H. Ahmad Amir Azis, M.Ag dikaruniai 3 orang anak antara lain, Alya Fitria (2005), Alfita Latifatul Khuluq (2003) dan si bungsu Muhammad Alfan Firdaus (2008).

Kasih sayang terhadap istri dan anak, tidak membuat beliau melupakan jasa dan pengabdian orang tua, Ayah (almarhum) H.Markum baginya merupakan sosok yang ia teladani. Kepatuhan pada orang tua juga beliau tumpahkan dalam bentuk pengabdian serta kasih sayang pada seorang ibunya bernama Hj.Mardliyah.

Naskah orasi pengukuhan  Prof. DR. H. Ahmad Amir Azis, M.Ag yang berjudul “Living Sufism, Paradigma, Eksistensi dan Kontektualisasi” menghantarkannya beliau menjadi salah satu dari sederet panjang Guru Besar yang ada di Universitan Islam Negeri (UIN) Mataram. Predsikat Profesor beliau diraih tahun 2021.

Ada semangat yang terpatri didalam Naskah orasi yang dibacakannya saat pengukuhan sebagai Guru Besar itu, yakni pentingnya membangun pendekatanyang empatik terhadap fenomena yang tetap marak di era kontemporer. Dalam Naskah Orasinya itu pula disebutkan pentingnya paradigma baru dirumuskan sehingga kajian-kajian akademik diseputar spiritual islam tetap kontekstual dan berkesinambungan.

Dalam Naskah Orasi, yang berjudul “Living Sufism, Paradigma, Eksistensi dan Kontektualisasi” itu,  Prof. DR. H. Ahmad Amir Azis, M.Ag menggambarkan suasana global yang serba cepat berubah, serta situasi social yang tiada menentu dan kebimbangan individu yang acapkali terjadi membuat banyak orang mengalami kesulitan dalam memahami eksistensi diri dengan lingkungan yang penuh dinamika.


Namun demikian,  Prof. DR. H. Ahmad Amir Azis, M.Ag menggungah semua orang untuk menatap agama yang memilki kekuatan untuk menghasilkan visi kolektif yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi dilemma manusia saat ini.

Karena itu, dalam Naskah Orasinya itu,  Prof. DR. H. Ahmad Amir Azis, M.Ag menyebutkan bahwa keterikatan komplek agama dengan fitur utama lainnya dari kehidupan kontemporer seperti, ekonomi,etika, dan politik tidak bisa diabaikan.

Atas dasar itulah, maka Naskah Orasinya yang berujudul Living Sufim dijadikan sebagai sebagai sebuah perspektif untuk menganalisis Khasanah kehidupan tasawuf sebagai suatu warisan kekayaan penting dalam sejarah islam.

Banyak Sahabat tetapi tak sedikit pula kerabat dekat yang mengenal kepribadian seorang  Prof. DR. H. Ahmad Amir Azis, M.Ag yang mengaharap agar beliau tetap istiqamah meski Gelar Guru Besar melekat pada diri seorang Ahmad amir Azis.

Guru Besar itu mulia, kata banyak orang akan tetapi akan akan lebih mulia lagi jika menjadi lentera yang menuntun ummat untuk menapaki jalan kehidupan yang lurus. Itulah hakikat melayani ilmu pengetahuan sebagaimana yang dimiliki para Guru Besar. (semoga)

Pewarta : Dae Ompu. Editor : BN-007




0 Komentar