Hikmah Maulid di Masjid Al Achwan GPI Mataram-NTB, Nabi Muhammad SAW Sebagai Teladan Paripurna

Foto: Repro Bidiknews

Nilai spiritual yang didapatkan dari perayaan Maulid Nabi adalah menumbuhkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad. Ekspresi kegembiraan dalam perayaan tersebut merupakan cerminan penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad merupakan sosok Nabi yang membawa rahmat bagi seluruh alam dan dijadikan sebagai teladan yang paripurna.

BidikNews,Mataram - Setiap tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Hijriyah diperingati sebagai hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Banyak umat muslim yang memperingatinya sebagai wujud rasa cinta kepada Rasulullah Muhammad SAW. Banyak pula kegiatan yang dilaksanakan ummat muslim sesuai dengan tradisi dan budaya daerah setempat.

Pengurus Takmir masjidAl Achwan Griya Pagutan Indah Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat pada hari Rabu,19 Oktober 2022 mengadakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan tema “”Momen Refleksi Diri Menuju Masyarakat Unggul dan Berbudi Luhur”.  Kegiatan ini diikuti oleh seluruh ummat Muslim yang berdomisili di Linglkungan Griya Pagutan Indah Mataram-NTB

Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW kali ini diawali dengan sambutan Ketua takmir Masjid Al Achwan, DR. H.Maimun Zubair,M.Pd,  dan dilanjutkan uraian hikmah Maulid yang sampaikan oleh DR. KH. Muhammad Ziyad, (Wakil Sekjen MUI Pusat, dosen Universitas Islam Negeri-UIN Mataram).

Dalam sambutannya DR.H. Maimun Zubair, M. Pd menyampaikan peringatan Maulid ini dilaksanakan sebagai bentuk rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW.

“Momen Maulid Nabi Muhammad SAW ini dijadikan sebagai refleksi diri, sudah sejauh mana kita meneladani sifat-sifat Rasulullah, kita ditutunt untuk selalu ingat dalam setiap langkah yang diambil dengan keteladanan yang diberikan bagi umatnya. Karena itu sebagai ummat nabi Muhammad kita harus meneladaninya dalam kehidupan sehari-sehari” kata H.Maimun Zubair

DR. KH. Muhammad Ziyad, MA dalam uraian hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW mengajak kita semua sebagai ummat Muhammad agar merefleksikan diri sejenak guna mengingat kembali napak tilas perjuangan Nabi SAW dengan sesuatu hal yang berguna.

Dari uraian yang disampaikan Wakil Sekjen MUI pusat itu memberi gambaran kepada kita bahwa, betapa hebatnya utusan Allah itu dalam menyampaikan risalah dakwah dengan susah payah dijaman itu. 

Lahir dalam keadaan yatim, lalu ditinggal ibunda tercinta saat usianya masih 6 tahun hingga akhirnya tumbuh besar dalam didikan kakek serta pamannya, membuat Muhammad diusia belia terdidik untuk bersikap tegar dengan apa saja ujian yang menimpanya. Sampai pada usianya yang ke-40 tahun, Allah SWT memilih serta mengangkatnya menjadi nabi dan rasul.


Karena itu, DR. KH, Muhammad Ziyad juga mengajak kita semua sebagai ummat Muhammad agar senantiasa meneladani Sosok Nabi Muhammad SAW, karena hadirnya Baginda Rasul Muhammad SAW merupakan rahmat bagi seluruh alam semesta. 

Hadirnya Muhammad SAW memberi bahagia bagi umat manusia, sehingga kita dapat meneladaninya baik dalam sikap maupun bertutur kata. Akhlak serta sepak terjang Nabi Muhammad SAW, harus kita jadikan sebagai teladan.

Peringatan maulid Nabi di Masjid Al Achwan tahun 2022 ini diakhiri dengan do`a bersama yang pimpin oleh Prof.DR. H. Ahmad Amir Azis, M.Ag. 

Pewarta : Dae Ompu

0 Komentar