Soal Jadwal Ekploitasi Tambang Tembaga di Hu`u, PT. STM Dinilai Tidak Konsisten


Bidiknews,Dompu
- Setelah lebih dari 24 tahun pencarian tembaga dan emas di Onto Hu`u Dompu NTB hingga saat ini PT. STM selaku pemilik Ijin Kuasa pertambangan belum memperlihatkan keseriusannya untuk memastikan jadwal dimulainya tahap ekploitasi.

Proyek Hu`u yang diketahui memiliki kandungan tembaga dan emas yang melimpah itu hingga kini masih melakukan tahapan ekplorasi guna mengetahui potensi kandungan tembaga dan emas yang ada di perut bumi Hu`u itu. 

Pihak PT. STM sendiri sebelumnya kepada Pemda Dompu menyebutkan bahwa ekploitasi akan dilakukan mulai tahun 2026, kemudian berubah jadwal menjadi tahun 2028 dan terakhir disebutkan bahwa ekploitasi akan dilakukan pada tahun 2030.

Hal tersebut juga diungkapkan Bupati Dompu, H. Kader Jaelani. Dikatakannya, ketika ia baru dilantik sebagai Bupati Dompu, PT. STM menyebut rencana eksploitasi dilakukan 2026. Kemudian berubah ke tahun 2028. ”Terakhir kami tanyakan lagi, itu katanya 2030. Jadi ini berubah terus.” ujarnya

Sementara itu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) NTB,  Zainal Abidin kepada wartawan dirilis dari Suara NTB, 5 Oktober 2022 mengatakan, tahap eksploitasi akan dilakukan setelah PT. STM membuat laporan hasil eksplorasi. Dari sana akan disusun seperti apa studi kelayakan terhadap langkah eksploitasi yang akan dilakukan perusahaan.

Diungkapkan Zainal Arifin, Panas bumi dan tambang dilakukan eksplorasi secara paralel. Biasa manajemen perusahaan itu begitu. Kalau tidak dapat target pencapaian di tahun itu, ya diperpanjang lagi (target eksploitasi-red),’’ ujar Zainal Abidin.

Zainal Arifin juga membeberkan hasil pertemuan Gubernur NTB dengan jajaran PT.STM beberapa waktu lalu menekankan agar PT STM intens untukmelakukan komunikasi Pemprov NTB dan Pemerintah Kabupaten Dompu. Komunikasi antara PT.STM dengan Pemda bukan saja untuk menunjang realisasi investasi, tapi berkaitan juga dengan pengembangan SDM bagi operasional perusahaan. ‘’Itu yang harus intens dilakukan,’’ kata Zainal.

Gubernur NTB, Dr. H Zulkieflimansyah kata Zainal Arifin meminta manajemen PT.STM untuk lebih intensif menjalin komunikasi dengan pemerintah daerah. Gubernur NTB menegaskan agar PT STM harus lebih terbuka. Sehingga Pemda juga bisa membantu apa saja yang menjadi kendala di lapangan.

Hal yang sama diungkapkan, Bupati Dompu H. Kader Jaelani , Ia menyebut selama ini komunikasi PT. STM dengan Pemkab Dompu belum berjalan baik. Hal ini yang membuat Pemkab bertanya-tanya soal keseriusan investasi tambang dari PT.STM.

”Komunikasi dan koordinasi dengan Pemda agak dibatasi atau tersumbat. Tapi kami sudah sepakat dengan Pemprov untuk turun ke sana langsung. Memastikan kapan akan dimulai,” kata Bupati.

Selain potensi emas, kata Kader jaelani, ada juga panas bumi di areal wilayah tambang PT STM. Dengan kondisi tersebut, kata Kader, bagaimana PT STM sedang mengelola tambang tembaga dan emas bersamaan dengan pengelolaan panas bumi, apakah butuh teknik dan cara khusus mengingat wilayah tambang emas dengan panas buminya itu berdampingan, karena itu PT STM harus terbuka,”tegas Bupati H. Kader Jaelani.

Terkait kepastian jadwal eksploitasi, Bupati juga menekankan mengenai kontribusi PT.STM terhadap masyarakat Dompu terutama pada sektor peningkatan SDM. Bupati Dompu mengingatkan agar ketika eksploitasi nanti, ruang kerja untuk masyarakat local harus diutamakan. 

Guna mengantispasi kebutuhan tenaga kerja local agar bisa diakomodir oleh PT STM pihak pembad Dompu mulai mempersiapkan SDM local yang siap pakai, “Makanya sekarang kami kejar soal peningkatan SDM,” kata Bupati Dompu.

Presiden Direktur PT.STM Bede Evans ketika audiensi bersama Gubernur NTB beserta ajajarannya menerima dengan terbuka masukan dari Pemprov NTB. Ia menyebut perusahaan akan berusaha memperbaiki pola komunikasi ke depannya dengan Pemda.

”Kami minta maaf jika selama ini komunikasi dengan Pemda masih dirasa kurang. Terima kasih atas dukungan dan masukan dari Gubernur untuk rencana pengembangan proyek kami,” kata Bede Evans.


Diulur-ulurnya jadwal ekploitasi oleh PT. STM, ditanggapi beragam tokoh masyarakat Hu`u. M. Saleh Zakaria menyebut diundur-undurnya rencana jadwal ekploitasi tambang tembaga Hu`u ditudingnya sebagai bentuk tidak konsisten PT STM, sehingga dikhawatikan dapat menciptakan Susana yang sewaktu-waktu tidak kondusif di wilayah itu. 

Sebuah perusahan besar seperti PT. STM harusnya memiliki jadwal yang jelas dan akurat apalagi hasil eplorasi yang ditelah diumumkan bahwa Tembaga dan emas yang ada di perut Bumi Hu`u terbesar didunia sehingga berita itu menggemparkan dunia.

Saleh Zakaria meminta agar PT STM tidak lagi memutup diri, cobalah untuk membuka ruang komunikasi dengan pemerintah terutama pemerintah Daerah. Apalagi Direktur PT.STM Bede Evans sudah meminta maaf karena kurang komunikasi selama ini. 

“Buktikan kepada masyarakat dan pemda dompu serta pemprov NTB, bahwa PT STM tidak lagi menutup diri berkaitan dengan kegiatan tambang tembaga di Hu`u, terutama berapa hasil yang diperoleh PT STM, berapa untuk pemeritah Dompu, berapa untuk Pemprov dan berapa untuk ppemerintah pusat. Lebih-lebih untuk masyarakat sekitar tambang apa saja yang dapat diperbuat oleh PT. STM, semuanya harus jelas.” tegas Saleh Zakaria.

Selain itu, PT STM juga harus menjadikan media-media yang ada di NTB sebagai mitra dalam rangka sosialisasi kepada masyarakat dan pemerintah. Artinya jangan hanya mengajak satu atau dua media massa sebagai corong untuk mensosialisasikn kegiatan aktifitas pertambangan di Hu`u itu.” Ujar Saleh Zakaria.

Saleh juga mengingatkan agar PT. STM tidak menjadikan media local yang ada di NTB sebagai “pemadam kebakaran” yang sewaktu-waktu diperlukan jika ada masalah yang mengkritisi kegiatan pertambangan,” tegasnya.

PT Sumbawa Timur Mining (STM) juga melalui siran persnya yang diunggah pada  21 April 2022 lalu mengumumkan hasil perkiraan terbaru potensi sumber daya tembaga-emas Onto di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Perkiraan potensi sumber daya mineral per Desember 2021 ini memiliki total potensi sumber daya mineral Tertunjuk sebesar 1,1 miliar ton 

STM saat ini sedang melakukan tahapan studi kelayakan yang ditujukan untuk menentukan potensi sumber daya mineral lebih lanjut dan untuk mempelajari karakteristik hidrogeologi, panas bumi, dan geoteknik dari potensi sumber daya mineral Onto. 

Beberapa tantangan teknis harus diatasi sebagai bagian dari tahapan studi kelayakan, seperti diatur dalam KK, untuk memastikan bahwa potensi sumber daya mineral Onto dan Proyek Hu’u dapat dikembangkan menjadi sebuah operasi pertambangan bawah tanah kelas dunia.

Hasil pantauan media ini dilokasi tambang Hu`u menemukan adanya aktifitas PT.STM bersama sejumlah Perusahan sebagai mitranya kian memperlihatkan intensitas yang cukup tinggi terkait persiapan inrastruktur tambang kedepannya.

Pewarta : Dae Ompu


0 Komentar