Literasi Psikologi Indonesia telah memberi kesempatan kepada putra-putri terbaik bangsa untuk berkontribusi menjadi inisiator, kolaborator, perwakilan yang disebut sebagai Duta Kesehatan Mental Indonesia demi mewujudkan kesejahteraan psikologis masyarakat Indonesia.
Bidiknews, Mataram - Ki Hajar Dewantara pernah berkata : Apapun yang dilakukan oleh seseorang itu, hendaknya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, bangsanya, dan manusia di dunia pada umumnya. Semangat Bung Karno juga terpatri dijiwa pemuda-pemudi Indonesia : Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.
Berangkat dari kobaran semangat yang digaungkan dua tokoh besar bangsa itulah, telah membangkitkan semangat seorang Mahasiswa Universitas Nahdatul Ulama NTB peluang itu tak disia-siakannya, hasilnya pun tak mengecewakan.
Adalah Aulya Ramayanti, Mahasiswa UNU NTB prodi D-III RMIK ini berhasil meraih kesempatan itu dan dinobatkan sebagai Duta Kesehatan mental Indonesia oleh Literasi Psikologi Indonesia (LPI) pada Senin 14, November 2022
Lia sapan akrab Aulya Ramayanti dalam Visi dan Misinya mengusung beberapa program kerja yang akan siap dikerjakan dan di advokasi kepada pemerintah sebagai upaya mendukung kebijakan pemerintah dalam mengaungkan isu kesehatan mental di Indonesia.
Dalam menjalani proses seleksi, mulai dari seleksi berkas, wawancara hingga presentasi proker Aulya Ramayanti bersaing dengan 2000 peserta dari seluruh universitas di Indonesia.
Selain itu, Aulya Ramayanti mendapat banyak dukungan baik itu dari orang tua, juga Rektor UNU NTB Dr. Baiq Mulianah,M.P.Di dan Wakil Rektor III yakni Dr. Irpan Suryadiata,M.H selaku bidang kemahasiswaan yang sangat mensupport dari awal kegiatan serta support luar biasa didapatkan dari seluruh civitas akademika dan teman teman di Universitas tempat aulya belajar.
Yusfina Himayanti,S.Kep.,Ns.,M.Kep atau yang kerap ia sapa bunda Yus selaku pembina Kemahasiswaan di Prodi D-III RMIK juga memiliki andil besar atas keberhasilan Aulya menjadi Duta Kesehatan Mental Indonesia.
Bagi UNU NTB sendiri tentunya bahagia memiliki mahasiswi yg berprestasi dan sosok mahasiswi yg bisa menjadi inspirator buat mahasiswa lain,” kata Bunda Yus
Harapan saya sebagai pembimbing dan bunda di kampus mengajak para mahasiswa agar menggapai cita-cita setinggi langit, sekiranya jatuh tentu jatuhnya di antara bintang-bintang.
“Gapailah cita cita mu setinggi langit walaupun kau jatuh kau akan jatuh diantara bintang bintang,” tutur Bunda Yus.
Bunda Yus juga berharap agar tetaplah rendah hati, dan jaga etika serta nama baik kampus dan orang tua dimanapun Lia berada “. Pesannya.
Aulya Ramayanti, Mahasiswa Fakultas Kesehatan UNU NTB yang jadi Duta Kesehatan Mental Indonesia.
Selain itu, Pembina 1 BEM Fakultas Kesahatan dan juga Wakil Dekan Fakultas Kesehatan Dr. Lalu Mariawan Alfarizi,M.H.Kes UNU NTB sangat terharu campur bangga atas keberhasilan Aulya atas keberhasilannya meraih kepercayaan bangsa sebagai Duta Kesehatan Mental Indonesia. Ia juga menaruh harapan besar agar Aulya menjadi sosok Mahasiswa yang dapat menginspirasi mahasiswa lainnya di lingkup UNU NTB.
“Ini merupakan kebahagian tersendiri dari saya selalu Pembina BEM khususnya karna anak didik kami mampu bersaing dan membawa nama baik Universitas khusunya Fakultas Kesehatan UNU NTB”.Tutur Dr. Lalu Mariawan Alfarizi,M.H.Kes
Semoga kedepanya keberhasilan Aulya sebagai motivasi buat rekan-rekan mahasiswa lainnya untuk lebih bersemngat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya dan tetap menjadi kebangaan UNU NTB.
Selain Aulya dua nama turut dinobatkan sebagai Duta Kesehatan Mental Indonesia yakni Sony Putra Bahrain dan Baiq Susan Widiantari dari UNiveristas Nahdlatul Ulama untuk wilayah kerja Nusa Tenggara Barat .
“Semoga dengan terpilihnya saya menjadi duta kesehatan mental indoensia 2022, dapat berkontribusi besar bagi bangsa terutama diwilayah kerja saya yakni NTB “. kata Aulya Ramayanti.
Pewarta : RNia
0 Komentar