Diduga Pasangan Besi Menyimpang, Pembangunan Gedung Laboratorium SMAN 1 Monta Bima Terancam Dibongkar


Bidiknews,Bima,NTB
- Proyek pembangunan gedung laboratorium Fisika dan Kimia pada lokasi SMA Negeri 1 Monta Kabupaten Bima Tahun 2022 yang besumber dari Dana Alokasi Khusus - DAK melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB dengan anggaran masing Bangunan Lab. Fisika sebesar Rp. 374.179.000 sedangkan Bangunan Lab Kimia senilai Rp. 397.000.000.

Dalam perjalanannya proyek pembangunan dua gedung laboratorium ini sejak 1 Oktober 2022 antara Pejabat Pembuat Komitmen dengan Penanggung Jawab kegiatan telah menandatangani kontrak dimulainya pekerjaan sampai denganbatas akhir pada 31 Desember 2022.

Dengan alasan berbagai kendala, maka proyek pembangunan gedung Laboartorium Fisika dan Kimia pada SMA Negeri 1 Monta Bima ini per Desember 2022 masih terlihat bangunan fondasi dengan pasangan besi coran tiang yang diduga menyimpang dari RAB yang sesungguhnya.

Hal itu diungkapkan anggota Lembaga Investigasi, Tasrif dilkoasi pembanguan Gedung Laboratorium SMA Negeri 1 Monta pada Rabu, 14 Desember 2022 lalu.

Dilkoasi proyek Tasrif menemukan adanya, pemakaian besi coran untuk tiang dengan menggunakan besi 10 di campur dgn besi 8 mm, Hanya tiang pojok saja yg di pakai besi 12.

Hal itu, ungakp Tasrif dibenarkan Kepala SMA Negeri 1 Monta Bima, Drs M Fadil. Dalam keterangannya, Kasek M.Fadil sejak awal sudah memberitahukan kepada pelaksana agar di lakukan pekerjaan sesuai dgn bestek, tapi tidak dilakukan.

Ketika Kasek SMAN 1 Monta M. Fadil berangkat ke Mataram mereka selaku pelaksana melakukan pemasangan besi tersebut sehingga tidak terkontrol. Setelah Kasek balik dari mataram ternyata besi tersebut telah di pasang,” ujr Tasrif menirukan keterangan Kasek M. Fadil. 

Melihat kondisi pemasangan besi yang telah menyimpang dari ukuran yang sebenarnya itu, kepala sekolah M. fadil meminta kepada pelaksana agar segera di lakukan pembongkaran.” Ujar Tasrif.

Foto bersama dilokasi proyek. Kasek SMAN 1 Monta, M. Fadil dan Tasrif 

Ketika Kasek M. Fadil meminta untuk dibongkar untuk diganti dengan ukuran besi yang sesuai perintah RAB, para pelaksana tidak menghiraukan karena besi-besi yang ukuran 8 dan 10 mm itu dipotong kemudian disambung dengan besi ukuran 12. Dengan cara seperti itu tentunya, Kepala SMA Negeri 1 Monta sangat kecewa,” kata Tasrif.

Melihat kedaan pasangan besi yang tidak sesuai aturan itu, Tasrif menghawatirkan akan kekuatan bangunan gedung tersebut, sekaligus membayangkan bangunan itu sangat mudah roboh karena tidak memilki kekuatan penuh sebagai penyangga.

Apalagi gedung tersebut digunakan sebagai tempat lapboratorium yang tentunya digunakan untuk menyimpan alat-alat serta bahan yang berbahaya dan bernilai mahal. 

Tasrif meminta kepada Pejabat Pembuat komitmen dan kepala Dinas untuk tidak berpangku tangan, jangan biarkan kondisi seperti ini berlarut. Tasrif meminta agar Kadis Dikbud NTB dan PPK segera bertindak, jangan bersikap masa bodoh yang pada gilirannya dapat menjadi bumerang jika berhadapan dengan proses hukum.” Tegas Tasrif.

Pewarta: Dae Ompu


0 Komentar