Petaka Proyek DAK SMK 1 Woha, Antar Pelaksana Saling Serang, Satu Orang Terluka Bersimbah Darah


BidikNews,Bima,NTB - Peristiwa saling serang antar pelaksana proyek pembangunan gedung SMK 1 Woha tejadi pada Jum`at, 20 Januari bertempat di SMK 1 Woha ketika dilakukan pertemuan membahas terkait kelanjutan proyek banguan tersebut yang belum juga selesai.

Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai belum juga selesainya pekerjaan hingga diakhir januari 2023, sementara uang sudah dicairkan pihak Dikbud NTB. Selain itu dalam pertemuan tersebut dibahas ada solusi yang baik agar pembangunan SMK 1 Woha yang masih terbengkalai itu dapat diselesaikan dalam waktu yang cepat.

Peristiwa naas terjadi, ketika salah seorang pelaksana bernama Sudirman melakukan penyerangan terhadap pelaksana lain yang bernama Burhan sehingga peristiwa berdarah itu pun tak terelakkkan. 

Dalam keterangannya Sudirman menyerang Burhan lantaran dalam pertemuan itu Burhan mengeluarkan kalimat-kalimat yang dinilai mendiskreditkan dirinya karena dinilai tidak konsisten dalam melaksanakan pekerjaan. Tak terima kata –kata yang dianggapnya tak pantas akhirnya Sudirman naik pitam dan langsung menyerang Burhan dengan menggunakan kursi ditempat itu.

Namun naas terjadi, salah satu anggota pelaksana lain tiba-tiba dari belakang datang melakukan pemukulan terhadap Sudirman dengan menggunakan benda tumpul sehingga Sudirman terkapar bersimbah darah serta mengalami luka seius dibagian wajah. Tak kuat dihajar, akhirnya Sudirman berusaha bangkit dan lari menggunakan mobil menuju Rumah Sakit Sondosia Bolo Bima untuk meminta pertolongan perawatan.

Dalam keterangannya kepada media ini, Sudirman menceritakan kronoligis peristiwa yang dialaminya, “Awalnya Burhan langsung bicara pertama kali waktu Rapat kemarin Hari Jum'at tgl 20 Januari, dia melontarkan bahasa bahasa yg mestinya bukan tempat dan posisinya dia sebagai pelaksanaan proyek seperti saya.” ujar Sudirman

Seperti dia ucapkan pekerjaan tidak beres dan lambat cara kerjanya, oleh sebab itu mulai sekarang saya ambil alih pekerjaan pak Sudirman dan saya yang akan meneruskannya, pak Dirman gak usah kerja lagi,” Kata Sudirman mengutip kata-kata Burhan

Mendengar kata-kata Burhan seperti itu darah saya mendidih dan spontanitas amarah memuncak akhirnya saya langsung pukul Burhan tetapi tidak kena karena dilerai sama guru2 serta sejumlah orang yang ikut dalam pertemuan saat itu.” lanjut Sudirman

Masih kata Sudirman, tetapi tiba-tiba dalam waktu yang bersamaan saya langsung di hantam oleh anaknya Burhan yang datang dari belakang. Akibat hantaman benda tumpul tersebut saya terluka dan darah pun bercucuran akhirnya saya langsung lari keluar ruangan rapat kemudian menyetir sendiri mobil dalam keadaan terluka menuju Rumah Sakit Sondosia Bolo Bima. Dirumah sakit, luka dibagian wajah saya dijahit,” urai Sudirman. 


Ditempat terpisah, Burhan selaku pelaksana pada item pekerjaan fisik merasa dirinya juga dibohingi Sudirman, mengingat uang-uang yang dicairkan pihak Dikbud sudah diserahkan agar pekerjaan atap, plafon serta kusen jendela dan pintu untuk segera diselesaikan.

Tetapi Burhan merasa kecewa karena kepercayaan yang dia berikan kepada Sudirman tidak dilaksanakan dengan baik bahkan waktunya molor hingga akhir Januari 2023 sedangkan waktu yang ditentukan dalam aturan harus tuntas desember 2022. 

Mengingat molornya pekerjaan proyek SMK 1 Woha akhirnya Burhan berinisiasi mengadakan rapat dengan melibatkan sejumlah pihak termasuk PPK DAK Dikbud NTB di salah satu ruangan SMK 1 Woha. Dalam pertemuan itulah peristiwa naas itu terjadi.

Dalam keterangannya, Burhan mengaku dirinya dibohongi Sudirman karena uang Negara untuk proyek DAK SMK 1 Woha itu telah dicairkan pihak Dikbud yang kemudian diberikan kepada Sudirman melalui dirinya dengan harapan pekerjaan SMK itu segera tuntas. 

Namun apa yang terjadi uang itu entah digunakan untuk apa oleh Sudirman mengingat pekerjaan yang diberikan kepada Sudirman belum juga diselesaikan. Mengingat hal itu akhirnya Burhan berkesimpulan harus mengambil alih pekerjaan itu agar pekerjaan lain yang masih terbengkalai dapat diselesaikan juga.

Selain itu Burhan juga dengan tegas membantah tudingan Sudirman yang menyebutkan bahwa anaknya yang menyerang dan memukulnya dari belakang.

“ Saya tegaskan bahwa tidak ada anak saya yang memukul Sudirman dari belakang,” Tegasnya.

Langkah Burhan mengambil alih pekerjaan itu semata-mata untuk menyelamatkan semua pihak termasuk Tim pelaksana terlebih lagi yang harus dijaga nama baiknya adalah Dinas Dikbud NTB,” jelas Burhan.


Bahkan Burhan dengan sigapnya membentuk tim pengamanan untuk membantu proses penyelesaian pembangunan SMK 1 Woha Bima tersebut dengan melibatkan para pihak yang dinilainya mampu membantu pdalam penyelesaikan pekerjaan itu.

Selain itu Burhan juga dengan tegas membantah tudingan Sudirman yang menyebutkan bahwa anaknya yang menyerang dan memukulnya dari belakang.

“ Saya tegaskan bahwa tidak ada anak saya yang memukul Sudirman dari belakang,” Tegasnya.

Akibat peristiwa ini, Sudirman mengaku telah melaporkan penganiayaan atas dirinya ke Polisi Sektor Bolo Polres Bima, Sedangkan Burhan melaporkan Sudirman atas perbuatan penggelapan dana Proyek DAK SMK 1 Woha kep Polsek yang sama mengingat Proyek tersebut tidak tuntas hingga saat ini karena diduga dana yang dicairkan Dikbud tidak digunakan sesuai peruntukkannya.

Pewarta: Dae Ompu


0 Komentar