Kepala Dinas Nakeswan Prov. NTB, Khairil Akbar bersama Ketua rombongan Komisi IV DPR RI Anggie Erma Rini. Foto ; repro BidikNews.
BidikNews,Lombok Tengah,NTB - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah diwakili Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB, Khairil Akbar mendampingi kunjungan reses Anggota Komisi lV DPR RI, di lokasi pengembangan Desa Korporasi Sapi, bertempat di Dusun Tempit Desa Pengengat Lombok Tengah, (17/2).
Kadisnakeswan NTB, Khairil Akbar menyampaikan apresiasi program 1000 Desa Sapi yang dimulai tahun 2020 yang kini menjadi 1000 Desa Korporasi Sapi. "Mengapa 1000 desa karena 1000 ekor diperuntukkan dalam satu kawasan," jelasnya.
Ditambahkan Khairil Akbar, dalam pengembangannya dibagi 5 kelompok, masing-masing kelompok mendapatkan bantuan 200 ekor sapi. "Ini menjadi sangat penting karena NTB menjadi penopang ketersediaan daging sapi," pungkasnya.
Pada kunjungan tersebut, Ketua rombongan Komisi IV DPR RI Anggie Erma Rini menyampaikan, tujuan kunjungan kerja anggota DPR tersebut adalah untuk berdiskusi dan mendengar kendala yang dihadapi oleh petani dan peternak, serta memberikan solusi.
Anggie mengatakan, pihaknya akan memberikan perhatian terhadap program yang diunggulkan oleh Kementerian Pertanian, yaitu program pengembangan kawasan peternakan berbasis korporasi peternak atau dikenal Desa Korporasi Sapi (DKS). "Ini adalah salah satu bukti keberpihakan kami kepada masyarakat petani dan peternak Indonesia," ucapnya.
Sebagai informasi NTB adalah salah satu provinsi penyangga yang mampu menopang ketersediaan pangan nasional asal ternak khususnya daging sapi di wilayah Indonesia Timur. Populasi sapi di NTB sebanyak 1.320.551 ekor.
"Sebagai bentuk perhatian, kami akan menjembatani kelompok ternak untuk mendapatkan bantuan pasca panen, seperti Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) dan perbaikan akses jalan tani untuk mempermudah pengambilan Hijauan Pakan Ternak (HPT)", ungkap Anggie.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Lombok Tengah Muhammad Nursiah menyampaikan, pihaknya sangat berterimakasih kepada Kementan yang telah memberikan bantuan program Desa Korporasi Sapi (DKS).
"Dengan adanya program ini, pengembangan sapi dan kerbau di NTB semakin meningkat walaupun belum maksimal, namun secara bertahap kami akan upayakan agar lebih optimal", ungkap M. Nursiah.
Wabub Loteng tersebut mengungkapkan, Desa Korporasi Sapi di Kab. Lombok Tengah NTB sudah berbadan hukum dengan nama Koperasi Produsen Syari’ah Mandalika Baren Sampi dan merupakan gabungan dari kelompok Tani Ternak (NTT), yaitu KTT Tandur Desi, KTT Tunas Karya, KTT Dui Urip, KTT Mekar Jati, KTT Mele Maju dengan jumlah anggota koperasi sebanyak 238 orang dan masing-masing mendapatkan bantuan 200 ekor, dengan usaha yang dilakukan, yaitu penggemukan dan pembibitan sapi potong.
Anggota Komisi IV DPR RI |
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Kementan, Makmun menyampaikan, untuk mendukung program pembangunan peternakan dan kesehatan hewan di Provinsi NTB, Kementan telah memberikan bantuan program khususnya Desa Korporasi Sapi yang didalamnya terdapat paket bantuan ternak, pakan, pembagunan biogas.
"Potensi di NTB ini harus dioptimalkan karena banyak limbah pertanian (biomasa pakan) yang dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi pakan ternak," ungkap Makmun. Selain itu menurut Makmun, NTB juga mempunyai Potensi Kawasan Pengembangan Pakan Ternak (Lamtoro Taramba) untuk memperbaiki kualitas daging yang bisa dijadikan menu bali beef.
Salah satu anggota kelompok ternak, Ade Kirman yang juga merupakan ketua kelompok ternak menyampaikan, pihaknya mewakili anggota kelompok lainnya mengucapkan terima kasi kepada Kementan yang telah memberikan bantuan program DKS.
"Alhamdulillah, keinginan kami sudah terjawab oleh Komisi IV DPR RI untuk dapat mengembangkan pupuk organik, semoga program ini membawa berkah bagi kami, " pungkasnya.
Pewarta : Tim BidikNews
0 Komentar