Indahnya Toleransi di Lingkungan GPI Mataram, Ummat Muslim Taraweh di Masjid, Warga Non Muslim Keliling Komplek Jaga Kamtibmas


Toleransi mengajarkan kita untuk terus mencerminkan sikap kuat dan istiqomah memegang prinsip dan keyakinan sendiri, sementara tetap menghargai pendapat dan pendirian orang lain tanpa menyinggung atau mengganggunya. Toleransi juga bisa digambarkan sebagai cara bersyukur menurut Islam dan cara mensyukuri nikmat Allah bahwa kita terlahir dengan berbagai perbedaan.

BidikNews,Mataram,NTB – Sikap toleransi itu diperlihatkan saudara kita non muslim yang berdomisili di Lingkungan Griya Pagutan Indah (GPI) Mataram-NTB untuk mengawasi dan mengantisipasi gangguan keamaan dan ketertiban ketika warga muslim melaksanana ibadah Taraweh berjamaan dimasjid. 

Kegiatan tersebut kerap dilaksanakan agar indahnya toleransi tetap terjaga dengan baik. Warga non muslim melakukan keliling lingkungan untuk memastikan suasana tetap dalam keadaan kondusif disaat rumah warga muslim kosong karena ditinggal pergi untuk sholat taraweh berjamaah.

Toleransi yang diperlihatkan warga Muslim dan non muslim di Lingkungan Griya Pagutan Indah Mataram berlangsung setiap tahun. Ketika ummat Islam melaksanakan ibadah sholat taraweh dimasjid warga Non Muslim ambil bagian untuk menjaga kamtibmas. 

Contoh toleransi di Lingkungan Griya Pagutan Indah (GPI) Mataram yang selalu dijaga dan dirawat dengan baik selama bertahun-tahun dan bahkan menjadi contoh bagi daerah lain di indonesia.

Toleransi diperlukan bukan hanya oleh kelompok minoritas, tapi setiap manusia. Sebab setiap manusia pada hakekatnya membutuhkan kehidupan yang harmoni, hidup akan lebih tenteram jika kita menjalaninya dengan penuh toleransi, Karena Toleransi itu bukan hanya soal berdampingan, tapi juga soal kesejajaran. 

Benarlah, kata salah satu Tokoh masyarakat GPI, Selamet Setia Budi, Hidup di dalam perbedaan dapat mengajarkan kita untuk menemukan keharmonisan hidup bersama lewat toleransi. Apalagi saat ini toleran manusia sedang diuji, jangan sampai sifat toleransi kita ternoda hanya karena mereka yang mengadu domba umat beragama,’ kata Selamet Setia Budi.

Contoh Teladan Toleransi dari Rasulullah

Dalam sejarah kehidupan Islam, toleransi sudah ditunjukkan oleh kisah teladan nabi Muhammad salallahu alaihi wasalam saat membagun negara Madinah. Setelah Nabi Muhammad salallahu alaihi wasalam tiba di madinah, Rasul melihat adanya pluralitas di kota Madinah. Jenis pluralitas yang ada buka karena etnis saja, tetapi juga perbedaan karena agama. 

Disamping penduduk yang beragama Islam, ada pula penduduk yang beragama Yahudi, Nasrani bahkan Musyrikin. Dengan adanya pluralitas tersebut, akhirnya Nabi SAW membangun toleransi dengan Piagam Madinah. 

Piagam Madinah adalah dokumen politik resmi pertama yang membicarakan prinsip kebebasan beragama. Diantara butir-butir Piagam Madinah adalah penegasan toleransi beragama untuk saling menghormati antar agama dan tidak menyakiti serta melindungi anggota-anggota yang terikat dalam Piagam Madinah. 

Manfaat Toleransi menurut Islam

1. Mempererat silaturahmi. Jika manusia tidak mengerti dan tidak paham akan arti sebuah toleransi, maka silaturahmi tidak akan pernah terjalin. 

2. Menghindari perpecahan. Menanamkan toleransi di dalam diri dapat membuat manusia menjadi semakin memaklumi perbedaan. Ketika toleransi sudah menjadi sebuah kebiasaan, gesekan dan singgungan dalam masyarakat tidak akan membuat munculnya sebuah permasalahan yang berujung pada perpecahan. 

3. Melatih diri untuk saling menghargai dan menghormati. Bertoleransi antar sesama memengaruhi kita dalam melatih diri untuk belajar saling menghargai. Menghargai bahwa setiap manusia memiliki agama, suku, budaya, etnis yang berbeda. Tidak ada gunanya jika kita memperdebatkan suatu perbedaan, karena ujungnya akan semakin membuat rasa persaudaraan (habluminannas) menurun. 

4. Meningkatkan rasa persaudaraan. Jika toleransi dapat memperkuat hubungan antar manusia, maka sudah dipastikan rasa persaudaraan antar manusia semakin dipupuk. Jika setiap orang mampu menumbuhkan rasa toleransi antar sesama, maka setiap silaturahmi dan pergaulan dalam Islam dapat terjaga dengan baik. 

5. Meningkatkan keimanan. Agama apapun pasti mengajarkan kebaikan kepada umatnya. Tidak ada satu agamapun yang mengajarkan umatnya untuk hidup bermusuhan dengan umat yang lain. Semua agama pasti akan memerintahkan kita untuk memiliki sikap toleransi yang tinggi dalam menghargai perbedaan sesama manusia. Maka dari itu, dengan menerapkan toleransi, insyaAllah keimanan kita akan tetap terjaga. 

6. Perkembangan dapat terlaksana. Suatu masyarakat yang memahami benar arti toleransi akan menciptakan suasana negara yang aman, tertib dan damai. Ketertiban dan kesatuan suatu negara adalah kunci kesuksesan menuju keberhasilan terlaksananya program-program pembangunan di suatu negara. Sebaliknya, jika tidak adanya toleransi dalam suatu masyarakat, akan membuat kekacauan, pertikaian, saling menuduh dan banyak permasalah lain yang pastinya menghambat suatu kemajuan daerah dan bangsa. 

7. Tidak membuat diri merasa paling benar. Toleransi akan membuat individu dapat berfikir lebih positif. Tak hanya itu, dengan mengandalkan toleransi, pemimpin akan memimpin warganya dengan sangat adil. Karena perbedaanlah yang membuat individu kemudian akan berpikir lagi mengenai setiap keputusan dari berbagai sudut pandang, yang akan membuatnya semakin rendah hati serta tidak merasa paling benar. Islam sendiri mengajarkan bahwa toleransi tidak hanya dilakukan untuk sesama manusia, namun juga dengan alam semesta, binatang dan lingkungan sekitar. 

Karena itu mari kita perkuat sikap toleransi dalam kehidupan, yang pada gilirannya dunia akan lebih aman, nyaman, damai, dan tentram. 

Pewarta: Dae Ompu



0 Komentar