KSAD Jenderal Dudung Abdurachman: Rencana Tambah Kodam Bukan Masalah Perang dan Tidak Perang


BidikNews,Jakarta,
- Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengungkapkan Rencana penambahan Komando DaerahMiliter (Kodam) berkaca pada keberadaan kepolisian daerah (daerah) di tiap Provinsi seluruh Indonesia. Jenderal Dudung mengaku rencana penambahan kodam itu diperoleh usai dirinya bertemu dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Disampikan Kepala Staf AD, ini perlu dibuat kodam karena polisi kan dulu ada tipe A, tipe B, tipe C. Tipe C itu (dipimpin) kolonel, tipe B brigjen, tipe A itu mayjen. Sekarang (kepala) polisi di setiap provinsi sudah bintang dua semua. Nah sementara angkatan darat masih kolonel, danrem-nya itu," ujar Dudung kepada wartawan di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Bantul, DIY, Senin (22/5).

Mantan Pangdam Jaya itu mengatakan bahwa wacana tersebut menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan zaman. Ia menuturkan alasan penambahan kodam itu lantaran tidak semua provinsi memiliki kodam, tak seperti polda pada umumnya yang ada di tiap provinsi.

Ia kemudian mencontohkan Kodam II/Sriwijaya yang meliputi beberapa provinsi, yaitu Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung dan Lampung.

"Kita kan di setiap provinsi kan tidak semuanya pangdam, ada seperti di Lampung, itu provinsi. Kapoldanya (Lampung) bintang 2, danremnya bintang 1, artinya tuntutan zamannya juga seperti ini. Sekarang sudah begitu kompleks permasalahan, maka perlu di masing-masing perlu ada kodam," terangnya.

Dudung juga merespons berbagai kritik atas wacana itu. Menurutnya, penambahan Kodam tidak melulu soal kegentingan akan adanya perang. "Bukan masalah perang dan tidak perang," ujarnya.

Saat ini, Kata Jenderal Dudung Abdurachman dirilis CNN Indonesia (22/5) wacana itu telah sampai dan disetujui oleh Panglima TNI. Kini, usulan ini tengah digodok oleh Mabes TNI sebelum nantinya dilanjut ke meja Kementerian Pertahanan. 

Sebelumnya, wacana penambahan kodam itu mendapat kritik dari Mantan Presiden Kelima, Megawati yang menuturkan bahwa penambahan kodam itu belum terlalu perlu, mengingat belum terjadinya situasi perang.

"Katanya mau dibuat di tiap tempat, kodam, Pak sudah lah dulu Pak. Ini enggak ada perang, satu. Kedua, apa kita juga mau perang?" ujar Megawati.

Di hadapan para pejabat dan peserta didik Lemhanas dari unsur TNI/ Polri, Megawati awalnya mengingatkan soal perjuangan para pendiri bangsa. Mulai dari Bung Karno, Bung Hatta, Sutan Sjahrir, hingga Bung Tomo.

Megawati juga mengenang masa kepemimpinan sang ayah, Sukarno saat menjadi Presiden RI. Ia menuturkan dahulu tak ada kodam, tapi laskar-laskar.

Laskar-laskar itu disebutnya berfungsi untuk menjaga keutuhan negara. Ia mengatakan saat ini lebih baik mengantisipasi atau menghindari perang.

"Angkatannya harus bagus, jangan mau-maunya sendiri, memperkaya diri," tuturnya.

Pewarta: Tim BidikNews

0 Komentar