Program Inseminasi Buatan (IB) merupakan salah satu program prioritas dalam pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui upaya peningkatan populasi, produktifitas dan pengembangan mutu genetik ternak.
BidikNews,Mataram,NTB - Di Provinsi NTB, program ini telah terbukti berhasil sehingga menjadikan provinsi NTB dengan populasi ternak sapi terbesar ke 4 secara nasional setelah Jawa Timur, Jawa tengah dan Lampung.
Keberhasilan Balai Inseminasi Buatan daerah (BIBD) Disnakeswan Provinsi NTB dalam memajukan bidang peternakan menjadi perhatian khusus pemerintah Pusat dalam hal ini Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.
Sebelumnya, BIB Daerah Disnakeswan Provinsi NTB dianugerahi dua tropi sekaligus karena berhasil dalam program Transfer Embrio terbaik. Dua tropi tersebut oleh petugas Inseminator di BIBD menyebutnya sebagai kado terindah untuk PJ. Gubernur NTB Miq Gite.
Kini BIBD NTB kembali mendapat kepercayaan dari pemerintah pusat dalam bentuk tambahan sebanyak 50 ribu akseptor Inseminasi Buatan(IB). Penambahan ini sebagai bentuk kepercayaan pemerintah pusat karena BIBD Disnakeswan NTB berhasil melaksanakan inseminasi pada ternak sapi sebanyak 214 ribu akseptor di tahun 2023. Jumlah tersebut melebihi target yang direncanakan sebanyak 200 akseptor IB.
Tentunya, Upaya BIDB Disnakeswan Provinsi NTB untuk meningkatkan populasi ternak sapi dalam rangka mewujudkan swasembada daging dan memenuhi kebutuhan protein hewani secara mandiri terus dikebut sehingga peran sapi betina induk sebagai akseptor dalam implementasi program IB cukup penting.
Balai Inseminasi Buatan daerah (BIBD) Disnakeswan Provinsi NTB terus berbenah dengan gencar melaksanakan kegiatan dengan melayani sejumlah ternak sapi yang dilakukan oleh para ahli dan petugas inseminator yang berpengalaman di setiap kabupaten.
Untuk itu BIBD Disnakeswan NTB pada tahun 2023 ini telah melaksanakan kegiatan Inseminasi sebanyak 214 ribu akseptor. Dengan Inseminasi Buatan dapat menghasilkan anak sapi (pedet) yang bagus, serta jika dijual memberikan keuntungan yang lumayan.
Hal tersebut juga didukung oleh Para petugas Inseminator serta peternak yang terus memantau tanda-tanda sapi akan birahi sehingga secepatnya untuk dilakukan IB.
Kepala BIBD Disnakeswan NTB, Muhammad Nur mengatakan pihaknya telah melaksanakan sebanyak 214 Ribu ekor akseptor IB. Pelaksanaan Inseminasi tersebut telah melampaui target yang ditentukan sebanyak 200 ribu akseptor pada tahun 2023.
Dengan melampauinya target ini maka BIBD NTB di akhir tahun 2023 ini juga mendapat tambahan sebanyak 50 ribu akseptor IB dari pemerintah pusat melalui kementerian Pertanian pada Direktorat Peternakan.” Jelas Muhammad Nur.
Muhammad Nur sangat yakin dengan tersisa dua bulan yakni November dan Desember 2023 sebanyak 50 ribu akseptor IB dapat dituntaskan, mengingat para petugas Inseminator ditiap kabupaten selalu siap untuk melaksanakan tugas yang diamanatkan serta dukungan petani ternak yang sangat antusias.
"Kami Optimis pada bulan November dan Desember 2023 ini pelaksanaan sebanyak 50 ribu akseptor IB akan tercapai, sehingga jumlah akseptor IB di NTB tahun 2023 sebanyak 264 ribu Aksepto IB," pungkasnya.
Dari tambahan 50 ribu akseptor IB ini kata Muhammad Nur pihaknya telah membagi kuota Aksepter IB antara lain kepada Kabupaten Bima sebanyak 10 ribu akseptorIB, Dompu 10 ribu akseptor, Lombok Timur 10 ribu Akseptor, Lombok Tengah 10 ribu dan Lombok Barat dan KLU masing-masing sebanyak 5 ribu akseptor IB.
Penambahan 50 ribu akseptor IB ini, kata Muhammad Nur cukup membanggakan provinjsi NTB karena hampir menyamai akseptor IB provinsi Lampung yang menempati urutan ketiga dari Jawa Timur dan Jawa Tengah yang menempati urutan Pertama dan kedua mendapat Akseptor IB terbanyak dari pemerintah Pusat.
Tentunya dengan tambahan sebanyak 50 ribu Akseptor IB ini sekaligus membuktikan bahwa petani ternak sangat kuat keinginannya untuk memperoleh jenis sapi yang unggul serta didukung oleh peran aktif petugas inseminator yang ahli sebagai penentu keberhasilan IB di Provinsi NTB.” Tutup Muhammad Nur.
Pewarta: Dae Ompu
0 Komentar