Tidak Ada yang Kebetulan

 


Oleh : Prof. DR. H. Maimun Zubair, M. Pd, ( 21 Desember 2023 )

TATKALA kita mendapatkan dan merasakan suatu kebahagiaan atau kesuksesan dari sekian lama penantian dan perjuangan yang kita lakukan, dengan pengorbanan material maupun non material, maka yakinlah bahwa apa yang kita dapatkan dan rasakan bukanlah suatu kebetulan, tetapi ada kekuatan yang sedang membias kepada kita.

Adakalanya kita menerima dan mengalami suatu kesusahan atau kepedihan akibat kegagalan dari suatu ikhtiar, perjuangan panjang dan maksimal, maka yakinlah bahwa apa yang kita terima dan alami bukanlah suatu kebetulan, akan tetapi ada energi yang bertendensius atas apa yang menimpa diri kita.

Ada saat di mana kita berada pada situasi yang datar, tidak ada yang mengharuskan kita untuk berbahagia oleh karena kesuksesan atau raihan dari suatu capaian biasa-biasa saja, dan tidak pula merana oleh karena tidak ada  kesedihan dan kesusahan yang menimpa, sehingga hidup terasa ringan dan lempeng-lempeng saja, kondisi ini pun bukan suatu kebetulan, tetapi ada  daya yang menghembuskan suasana damai di dalam diri kita.

Dan masih banyak rasa, asa, kondisi, situasi, atmosfer, suasana, dan keadaan yang silih berganti pernah kita idap, bahkan sering mengganggu komitmen diri dalam menjalani suatu proses pada elemen kehidupan ini, kesemuanya itu bukanlah suatu kebetulan, tetapi ada stamina yang mengatur dan mengelola setiap kondisi yang menerpa.    

Terkadang kehidupan kita penuh dengan kejadian yang tampaknya kebetulan, ada sejumlah momen dalam hidup kita yang mungkin terasa seperti kebetulan, tetapi ketika kita melihatnya dari sudut pandang yang lebih luas, kita baru menyadari bahwa itu adalah bagian dari perjalanan hidup.

Beberapa orang percaya bahwa takdir telah ditentukan sejak awal, sementara yang lain meyakini bahwa kita memiliki peran dalam membentuk nasib kita sendiri. Terlepas dari keyakinan masing-masing pihak, kiranya ide bahwa pengalaman hidup bukanlah suatu kebetulan harus kita patri di dalam diri, sehingga setiap rangkaian peristiwa dapat memberikan ketenangan, kepercayaan, dan alasan untuk mengambil pelajaran.


Ada kalanya pada suatu titik dari perjalanan waktu, sulit bagi kita untuk memahami arti dibalik kejadian-kejadian tertentu, akan tetapi pada saat-saat tak terduga kita akan memahami bahwa semuanya terjalin dengan indah, membentuk kisah hidup yang unik dan berharga.

Sebagai seorang yang memiliki keyakinan yang cukup tentang Tuhan dan takdir-Nya, maka  apa yang selama ini pernah, sedang, atau akan kita alami, baik itu susah dan senang, sedih dan bahagia, ataupun situasi yang biasa-biasa, maka sebaiknya kita berusaha untuk berbaik sangka akan adanya intervensi dari yang memiliki kekuatan, energi, daya, dan kekuasaan, bahwa dalam setiap kondisi yang kita alami, sesungguhnya Dia sedang menempa kita menjadi diri yang hebat, kuat, sabar, dan syukur, sebagai tempaan menuju satu noktah yakni “‘ibad” dalam konteks ayat-Nya di surah al Fajr ayat 30 “Fadkhuli fi ibadi”. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku.

Menjadi hamba yang sesungguhnya di dalam tradisi agama-agama, semakna dengan sungguh-sungguh melibatkan ketaatan, ketakwaan, dan pengabdian yang mendalam pada setiap aktivitas kehidupan. Ini mungkin mencakup aspek spiritual, introspeksi, doa, dan koneksi pribadi dengan Tuhan.

Menyadari adanya fluktuatif dari nuansa kehidupan yang kita rasakan dan sekaligus meyakini bahwa semuanya bukanlah kebetulan, dengan tidak menaruh rasa curiga atas siapa pun dan apa pun, maka dalam semua elemen kehidupan yang kita lakoni, penting untuk berdamai dengan diri sendiri bahwa dalam semua bentuk pengalaman hidup dengan berbagai rasanya, sungguh Tuhan sedang melatih dan mendidik kita menjadi hamba yang hebat, sabar, kuat, dan syukur.

Bagaimana Tuhan mendidik kita menjadi hamba-Nya yang hebat?. Saat kita mengalami situasi suka atau duka, sungguh Tuhan sudah melihat potensi yang tersembunyi dalam diri kita yang perlu diungkap, sehingga kita bisa belajar tentang ketahanan, keberanian, dan tekad untuk tidak menyerah. Mungkin saat itu rasanya sulit dan menyakitkan, tetapi itulah momen di mana kita benar-benar tumbuh dan berkembang. Seiring waktu, kita bisa melihat bahwa pengalaman tersebut sebenarnya adalah bagian dari perjalanan menuju kehebatan yang Tuhan rencanakan untuk kita.

Dalam pandangan ini, setiap peristiwa dalam hidup kita menjadi bagian dari rencana Tuhan untuk membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik dan hebat, meski tidak selalu mudah, namun keyakinan bahwa Tuhan memiliki rencana yang indah untuk kita, dapat menjadi sumber kekuatan dan inspirasi untuk terus maju dan menghadapi setiap tantangan dengan penuh keyakinan.

"Hal itu mungkin tidak mudah, tetapi dengan keyakinan dan kepercayaan kepada-Nya, kita dapat memahami bahwa setiap aspek kehidupan adalah bagian dari rencana Tuhan untuk membentuk kita menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih bijaksana".

Kemudian bagaimana Tuhan ingin agar kita menjadi sabar? Ketika kita menghadapi situasi-situasi yang sulit atau mungkin yang mudah dalam kehidupan ini, sungguh kita segera menyadari bahwa Tuhan sedang melatih kita untuk senantiasa berdamai. Ini seperti proses pembentukan karakter di tangan Sang Pencipta. Tuhan menggunakan berbagai peristiwa dalam hidup kita untuk melatih ketahanan dan kesabaran mental kita.

Dalam setiap peristiwa yang kita alami, kita bisa melihatnya sebagai bagian dari rencana Tuhan untuk melatih dan membentuk karakter kita. Sabar bukanlah tanda kelemahan, melainkan kekuatan untuk tetap tenang dan tabah dalam menghadapi segala situasi. Jadi, setiap kejadian dalam hidup kita sebenarnya adalah bagian dari pembelajaran yang diberikan Tuhan untuk mengukur sejauh mana kita bisa bersabar dan mempercayai rencana-Nya.

Selanjutnya bagaimana Tuhan membuat kita menjadi kuat?. Setiap kejadian dalam hidup kita, baik yang menyenangkan maupun yang sulit, dapat dianggap sebagai pelatihan untuk menguatkan. Saat kita menghadapi kesulitan atau kemudahan, itulah cara Tuhan untuk mengajarkan kita kesadaran tentang pentingnya ketangguhan dan keberanian.


Dalam setiap peristiwa, kita dapat mencari hikmah dan pembelajaran yang dapat membawa kita menuju versi yang lebih baik. Hal itu mungkin tidak mudah, tetapi dengan keyakinan dan kepercayaan kepada-Nya, kita dapat memahami bahwa setiap aspek kehidupan adalah bagian dari rencana Tuhan untuk membentuk kita menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih bijaksana.

Lalu bagaimana Tuhan mendidik kita untuk pandai bersyukur?. Kejadian apa pun yang kita alami sebenarnya dapat menjadi pelajaran berharga dalam melatih kita untuk bersyukur kepada-Nya. Jika kita melihat lebih mendalam dari apa yang menimpa kita, mestinya kita telah menemukan beberapa alasan untuk bersyukur, setiap pemandangan yang kita amati bisa menjadi kesempatan untuk menumbuhkan potensi bersyukur, melalui pengalaman hidup akan memberikan pelajaran berharga dalam membentuk kita menjadi versi yang lebih baik, melalui berbagai peristiwa dapat mengingatkan kita akan prioritas-prioritas yang sebenarnya dalam hidup.

Barangkali pada awalnya kita mungkin merasa kesulitan atau kecewa terhadap segala warna dari kejadian yang menerpa, sebenarnya bisa saja merupakan bagian dari cara Tuhan untuk melatih kita menjadi lebih bersyukur dan lebih dekat dengan-Nya. Maka penting untuk melihat bahwa setiap pengalaman merupakan kesempatan untuk belajar menumbuhkan dan mengembangkan sikap bersyukur dalam setiap aspek kehidupan.

Sebagai catatan akhir, bahwa dalam sudut pandang apapun, lahirnya ide tentang semua warna kejadian yang kita alami bukanlah suatu kebetulan—namun menunjukkan bahwa kita sedang terintervensi di balik setiap peristiwa, akan menghadirkan rasa dan arti yang mendalam terhadap pengalaman hidup yang kita jelajahi.

Penulis : adalah Guru Besar Universitas Islam Negeri – UIN – Mataram - NTB


0 Komentar