Lurah Selagalas, Yusrin, S.IP, M.M Hadir di Live TVRI, Bahas Potensi Bencana Bersama Kalak BPBD NTB dan Pakar Tehnik Sipil Unram

Lurah Selagalas, Yusrin, S.IP, M.M ketika Hadir di Live TVRI, bersama Prof. Buan Anshori, S.T., M.Sc(Eng)., Ph.D. Pakar Teknik Sipil Unram, dan Kalak BPBD Prov NTB, Ir. H. Ahmadi

BidikNews,net,Mataram - Pemerintah Kota Mataram dan Pemerintah Provinsi NTB umumnya bersiap menghadapi masuknya musim penghujan, terutama potensi kebencanaan akibat fenomena hidrometeorologi. Salah satu potensi rawan terjadi akibat fenomena ini adalah banjir. Selain ancaman banjir, fenomena hidrometeorologi juga dapat memicu terjadinya kebencanaan lain seperti Badai, longsor, puting beliung, pohon tumbang. 

Demikian disampaikan Lurah Selagalas, Kecamatan Sandubaya kota Mataram, S.IP. M.M usai melakukan dialog interaktif bersama nara sumber lainnya, Prof. Buan Anshori, S.T., M.Sc(Eng)., Ph.D. Pakar Teknik Sipil Unram, dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Prov NTB, Ir. H. Ahmadi yang disiarkan secara langsung (Live) oleh TVRI NTB pada Jum`at, 23 Februari 2024.

Dalam acara dialog yang disiarkan secara live TVRI NTB tersebut terdapat sejumlah poin penting yang dibahas bersama BPBD dan Pakar Akademisi Unram itu.

Pihak BPBD NTB dalam acara tersebut mengungkapkan beberapa poin penting antara lain, 1. Potensi bencana hidrometeorologi yang perlu diantisipasi di perealihan musim hujan saat ini, 2. Wilayah yang terdampak bencana hidrometeorologi. 3. Peta wilayah rawan bencana hidrometeorologi di NTB. 4. Mitigasi bencana BPBP. 5. Kesiap siagaan penanganan bencana BPBD. 6. Sosialisasi masyarakat daerah rawan bencana. 7. Kendala yang masih menjadi atensi penanggulangan dan penanganan bencana.

Sedangkan Prof. Buan Anshori, S.T., M.Sc(Eng)., Ph.D. Pakar Teknik Sipil Unram menjelaskan beberapa hal penting seperti, 1. Gambaran awal tentang bencana hidrometeorologi, 2. Dampak dari bencana gidrometeorologi, 3. Bagaimana melihat kerawanan wilayah NTB terhadap bencana hidrometeorologi, 4. Seperti apa melihat mitigasi bencana dan penangan bencana di NTB apa yang masih menjadi catatan, 5. Sejauh mana kesadaran masyarakat di NTB terkait mitigasi bencana, 6. Bagaimana melihat desa tangguh bencana di NTB, 7. Seperti apa sinergi yang dibutuhkan dalam penanggulangan dan meminimalisir dampak bencana hidrometeorologi di NTB

Sementara Lurah Selagalas, Yusrin, S.IP, M.M menguingkapkan sejumlah hal antara lain, 1. Potensi kerawanan bencana alam di selagalas, 2. Sejauh mana kesadaran masyarakat selagalas terkait mitigasi bencana, 3. Edukasi, sosialisasi yang dilakukan pemerintah desa/kelurahan, dan yang ke 4 adalah  Tantangan yang dihadapi.

Dalam keterangannya, Yusrin, S.IP. M.M mengungkapkan, secara umum fenomena hidrometeorologi lebih menggambarkan pada kondisi alam yang tidak menentu. Dampaknya tidak hanya yang berkaitan dengan turunnya hujan, tetapi sebaliknya dapat memicu  kekeringan, gelombang dingin, ataupun gelombang panas. 

Sementara dari sisi teori fenomena ini menurut para pakar diakibatkan aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin, dan kelembaban.” Jelas Yusrin, S.IP. M.M

Hujan yang turun di Kota Mataram khususnya di wilayah Selagalas dalam beberapa hari belakangan belum dalam intensitas tinggi. Sehingga aliran air melalui saluran drainase dan sungai belum terlihat mengalirkan air dalam volume tinggi. 

Meski demikian warga masyarakat kelurahan Selagalas Kecamatan Sandubaya Kota Mataram lebih awal mengantisipasi debit hujan yang tinggi sehingga tidak mengakibatkan banjir melanda warga,”ujar Yusrin.

Seiring dengan hal itu, Yusrin menyampaikan bahwa Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana juga telah menghimbau ke seluruh wilayah kecamatan, kelurahan, hingga lingkungan agar masyarakat kota Mataram waspada terhadap bencana yang setiap saat dapat terjadi,” kata Yusrin.

Lurah Selagalas, Yusrin, S.IP, M.M, bersama Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana

Menindaklanjuti himabaun Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana tersebut, maka Lurah Selagalas, Yusrin, S.IP, M.M terus melakukan edukasi dan sosialisasi dengan seluruh komponen masyarakat Selagalas agar tetap waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi akibat bencana yang datang secara tiba-tiba.

Yusrin juga dalam setiap kesempatan kerap menghimbau kepada warga masyarakat Selagalas untuk menjaga kebersihan lingkungan masing-masing, mengingat dengan bersihnya lingkungan disetiap tempat tinggal bisa terhindar dari segala macam penyakit.

Meski demikian kata Lurah Salagalas ini, tentu ada banyak tantangan yang dihadapi. Karena itu kegiatan partisipasi masyarakat pada setiap langkah untuk menghadapi bencana merupakan upaya untuk mengurangi risiko bencana yang dilaksanakan atas dasar kesadaran, kebersamaan dan keterpaduan antara masyarakat, pemerintah dan pihak lain yang berkaitan dengan aspek kebencanaan,” kata Yusrin, S.IP, M.M.

Dikahir pejelasannya, Lurah Selagalas, Yusrin, S.IP, M.M menguraikan, bencana tidak hanya peristiwa alam hidrometeorologi dan geologi, tetapi juga ada berupa bencana sosial seperti wabah penyakit, kerusuhan, perkelahian antar pemuda dan pelajar. 

Rawannya bencana alam maupun bencana sosial ini, kata Yusrin, S.IP, M.M menjadi pendorong pemerintah dan masyarakat berkewajiban memberikan kontribusi untuk melakukan berbagai usaha meminimalisir dampak bencana alam, bahkan mencegah adanya bencana sosial.” Tutupnya.

Pewarta: Dae Ompu

0 Komentar