Ternyata.! "Bidadari Surga" Ada di Kota Damai Aligarh India

Foto: Repro BidikNews.net

BidikNews.net
- India, secara resmi dikenal sebagai Republik India, adalah sebuah negara federal dengan sistem parlementer dan bentuk republik konstitusional.

Terletak di Asia Selatan, India memiliki garis pantai sepanjang 7.000 kilometer dan berbatasan dengan Afghanistan, Pakistan, Tiongkok, Nepal, dan Bangladesh.

India juga merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak kedua setelah Tiongkok, dengan lebih dari 1 miliar jiwa.

Keagamaan di India dicirikan oleh beragam praktik dan kepercayaan keagamaan. India juga merupakan tempat lahir dari empat agama besar di dunia, yaitu Hindu, Buddha, Jain, dan Sikh.

Keragaman dan toleransi agama berdiri teguh di negara ini, dan hak untuk kebebasan beragama diakui sebagai hak fundamental dalam hukum negara tersebut. Sejarah India telah memperlihatkan bagaimana agama menjadi bagian penting dari budaya negara ini.

India adalah rumah bagi sekitar 90% populasi umat Hindu di dunia. Selain Hindu, terdapat sekitar 14,2% penganut Islam, 2,3% penganut Kristen, dan sisanya menganut agama-agama seperti Sikh, Buddha, Jain, dan berbagai kepercayaan lainnya. Mayoritas penganut Islam di India mengikuti aliran Sunni dengan mazhab Hanafi.


Meskipun mayoritas penduduk India menganut agama Hindu, negara ini juga merupakan tempat bagi sejumlah komunitas Muslim yang hidup berdampingan dengan kelompok-kelompok agama lain. Terutama di negara bagian Uttar Pradesh, di mana populasi Muslim mencapai lebih dari 38 juta orang.

Uttar Pradesh adalah negara bagian dengan populasi Muslim terbesar kedua di India. Dalam negara bagian ini, terdapat sebuah kota kecil yang dikenal dengan karakteristiknya yang sederhana dan damai, yaitu kota Aligarh.

Kota ini terletak sekitar 130 kilometer sebelah tenggara New Delhi, di India Utara. Aligarh adalah kota mayoritas Muslim dengan populasi mencapai 800.000 penduduk.

Nuansa keislaman di Aligarh tidak dapat dipisahkan dari sebuah bangunan megah yang telah berdiri sejak tahun 1875, yaitu Aligarh Muslim University (AMU).

Universitas ini, meskipun mengadaptasi model pembelajaran dari Universitas Cambridge dan Oxford, tetap mempertahankan nilai-nilai keislaman sebagai pedoman dasarnya.

Hal ini tidak terlepas dari pengaruh seorang tokoh Islam terkemuka, pendiri AMU, Sir Syed Ahmad Khan. Tahun 1889, dia mendapat gelar Doktor Kehormatan dalam bidang hukum di Edinburgh, Skotlandia, dan meninggal pada tahun 1899.

Sejarah mencatat bahwa dia adalah keturunan Husein bin Ali, putra dari Ali bin Abi Thalib dan putri Rasulullah, Fatimah binti Muhammad. Inilah yang menginspirasi nama kota ini, "Aligarh."

Meskipun mayoritas penduduk Aligarh adalah Muslim, kota ini menggantikan daging sapi dengan daging kerbau atau kambing sebagai bagian dari kebijakan untuk menghormati sensibilitas Hindu.

Hal ini terutama terlihat selama perayaan Idul Adha, di mana komunitas Muslim di kota ini menyelipkan kebiasaan tersebut sebagai tanda toleransi agama.

Suhu toleransi dan kerukunan antara umat Islam dan Hindu di Aligarh memungkinkan kota ini menjadi tempat damai bagi kedua kelompok. Aligarh juga menjadi tempat studi tinggi, yang dikenal dengan keilmuan tinggi, terutama dalam bidang IT.

Kota ini, meskipun tidak memiliki teknologi modern yang canggih, banyak warganya yang mahir di bidang IT, menunjukkan kekuatan pengetahuan dan pendidikan di tengah sederhana.

Di tengah berita tentang konflik berkepanjangan antara Hindu dan Muslim di India, Aligarh tetap menjadi contoh nyata tentang bagaimana kedua kelompok dapat hidup berdampingan dengan rasa hormat yang mendalam.


Sebagai kota damai yang penuh toleransi, Aligarh juga menjadi tempat di mana banyak mahasiswa Indonesia merasa seperti di kampung halaman mereka.

Masyarakat Aligarh dikenal sangat sopan dalam berpakaian, dengan banyak perempuan yang mengenakan jilbab, bahkan beberapa yang bercadar. Baik perempuan Muslim maupun Hindu menggunakan pakaian yang tertutup, seperti kurta (baju panjang) dan selendang sebagai pelengkapnya.

Aligarh adalah kota yang sederhana, jauh dari kesan modern dan teknologi canggih, tetapi terkenal dalam bidang ilmu pengetahuan dan keislaman.

Walaupun India mengalami konflik antara kelompok ekstremis Hindu dan kelompok Muslim, terutama oleh kelompok ekstremis Hindu yang memperjuangkan ideologi nasionalis Hindu yang kuat, banyak orang India, terlepas dari agama mereka, berharap agar toleransi beragama tetap terjaga.

Konflik berlarut-larut dalam sejarah India harus diatasi agar umat Hindu dan Muslim dapat beribadah dengan tenang dan damai tanpa rasa takut. Demikianlah, India tetap menjadi contoh nyata keragaman dan toleransi agama yang kuat.

Semoga semangat toleransi di India bisa menular dan menjadi teladan bagi seluruh dunia. Semoga Islam dan agama-agama lain dapat merayakan keyakinan mereka tanpa rasa takut dan terus hidup berdampingan dalam perdamaian dan harmoni. (Disarikan dari beberapa sumber)

Pewarta: TIM



0 Komentar