BidikNews, Dompu, NTB – Peringatan Hari jadi Dompu yang ke 209 tahun 2024 diwarnai dengan aksi demontrasi Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Dan Rakyat Dompu Menggugat.
Aksi demo puluhan Mahasiswa tersebut sekaligus menuntut Bupati Dompu atas Anjloknya Harga jagung di Bumi Nggahi Rawi Pahu yang berdampak pada kerugian Petani Dompu.
Aksi unjuk rasa pada Kamis, kamis, 18/04/24 tersebut sempat terjadi ketegangan, saling dorong mendorong antara massa aksi dengan petugas Pol PP tak terelakkan lantaran massa aksi tidak diijinkan melewati pintu gerbang Kantor Pemda Dompu oleh Petugas Polpp,
Dalam orasinya, Perwakilan Massa Aksi Son Marhaen menyuarakan dengan anjloknya harga jagung menjadi momok yang sangat menakuti bagi para petani jagung. bagaimana tidak kata Son Marhaen dalam orasinya mengatakan para petani jagung di paksa menjual komoditas Hasil pertaniannya dengan harga murah.
Dengan kondisi seperti ini maka, komuditas hasil pertanian akan expired (kadarluarsa) dan membusuk sehingga kebutuhan hidup yang mendesak di tengah kehidupan para petani di Dompu hari ini.
"Rezim Akj-Syah terkesan tidak mau tahu dan tidak mengerti permasalahan para petani di Dompu,"kata Son dengan suara lantang.
Son Marhaen juga mengungkapkan selama kurang lebih hampir 4 tahun harga komuditas pertanian yang selalu anjlok pada musim panen raya, Namun teriakan para petani sampai dengan aksi protes pemblokiran jalan tidak pernah dihiraukan oleh Rezim Akj-Syah selama memimpin,” kata Son.
"Mereka hanya asik duduk menikmati penderitaan para petani yang anaknya tidak bisa melanjutkan kuliah akibat harga jagung yang anjlok,"teriak Son dalam Orasinya.
Oleh karena itu Kata Son Marhaen, sudah saatnya petani di kabupaten Dompu tidak lagi percaya kepada Rezim Akj-Syah, karena mereka tidak mampu memberikan kehidupan yang layak dan sejahtera untuk para petani.” Teriak Son.
"Pemerintah Dompu bersama para pengusaha atau investor asing, hanya menghisap dan menindas rakyat, sudah saatnya rakyat sadar terhadap para pembohong yang telah memimpin Dompu sampai di titik kehancuran,"tandas Son mengakhiri orasinya.
Dalam aksi tersebut para Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Dan Rakyat Dompu Menggugat dalam tutuntannya menyampaikan beberapa hal penting antara lain sebagai berikut :
1. Mendesak Bupati Dompu dan DPRD kabupaten Dompu untuk menaikan harga jagung di angka 6000/kg.
2. Segera tetapkan Perda tentang perlindungan petani dan subsidi untuk petani jagung
3. Pemerintah Daerah kabupaten Dompu harus bisa menjadi bagian dari rakyat yang sedang menggigil cemas dari kelangkaan Gas Elpiji
4. Tolak kenaikkan BBM
5. Segera menegur tengkulak nakal dan gudang yang mempermainkan harga komoditas pertanian yang ada di kabupaten Dompu
6. Berikan jaminan subsidi bagi rakyat, mulai dari BBM, energi dan listrik
7. Berikan perlindungan petani yang ada dikabupaten Dompu mulai dari pra sampai pasca panen
8. Pemda Dompu harus segera membentuk Tim pengawas tentang suplayer atau tindak tegas suplayer nakal yang ada di kabupaten Dompu.
9. Aktifkan kembali perusda kab Dompu untuk menampung pembelian jagung masyarakat kabupaten Dompu
10. Stop monopoli penguasaan hasil pertanian kabupaten Dompu
11. Membentuk satgas memberantas mafia dan pupuk pestisida dengan melibatkan unsur masyarakat sesuai ketentuan dan akak di lakukan hal hal taktis penanganan jangka pendek dalam menyikapi perkembangan harga komunikasi pertanian
12. Pemerintah Daerah bersama DPRD sesegera mungkin membentuk perdes perlindungan dan pemberdayaan petani,dengan berkomunikasi dengan pemerintah atasan , dengan kerlibatan unsur masyarakat guna mengetahui peluang kabupaten dompu untuk menerbitkan penerbit produk hukumyg bertujuan melindungi memperdayakan petani
13. Melakukan pengawasan berkala dan berupaya melakukan tera ulang seluruh jembatan timbang dan kadar air,dimana kabupaten Dompu melalui dinas perindag akan menyrat pelaku usaha untuk meningkatkan akan melakukan tera ulang sebelum waktu tera ulang berakhir untuk persiapan pelaksana tera. Saat ini Disperindag sedangmeyiapkan drag kerjasama dengan pemkab Lombok Tengah untuk memenuhi ketersedian personil tenaga penera ahli.
Usai melakukan orasinya yang bertepatan dengan HUT Hari jadi Dompu yang ke 209 tahun 2024 tersebut masa aksi akhirnya membubarkan diri sembari berharap para pemangku kepentingan agar mengambil langkah pasti keberpihakannya kepada nasib petani yang kini tengah dirundung duka di Bumi Nggahi Rawi Pahu.
0 Komentar