Warga GPI Mataram Diserang Demam Berdarah, Petugas PKM Kr.Pule Lakukan Fogging


BidikNews.net Mataram,NTB
- Dalam upaya mengantisipasi dan menanggulangi merebaknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi akhir-akhir ini dan diperkirakan akan terus terjadi seiring dengan perubahan cuaca serta akan mencapai puncaknya pada bulan Mei-Juni 2014, Pemerintah Kota Mataram melalui Pusat Kesehatan Masyarakat PKM) Karang Pule melaksanakan fogging massal/penyemprotan di Lingkungan Griya Pagutan Indah (GPI) Mataram setelah dua warga dinyatakan positif DBD oleh petugas RS.

Mengetahui adanya warga yang terkena DB, Kaling GPI dan Pemerintah Kelurahan bergerak cepat melakukan koordinasi dengan Dinas terkait melalui Puskesmas (PKM) Karang Pule Mataram agar dilakukan fogging. Tak lama petugas PKM Kr.Pule pun bergerak cepat untuk melakukan fogging diwilayah sumber DB yang menyerang warga.

Dengan menggunakan 5 buah alat fogging yang diangkut dengan mobil Pick Up,  5 orang petugas Fogging berjalan keliling komplek di Lingkungan GPI didampingi 2 orang staf pengawas lapangan, melakukan penyemprot  pada Selasa, 23 April 2024 mulai Pk. 8.00 Wita sampai dengan selesai.

Penyemprotan ini bertujuan membunuh nyamuk, sehingga setelah fogging selesai dilakukan diharapkan tidak akan muncul lagi nyamuk-nyamuk baru yang dapat menularkan DBD. 

Pada kesempatan yang sama Kepala Lingkungan Griya Pagutan Indah Mataram, Indra Gunawan menyampikan ucapan terima kasih atas gerak cepat petugas PKM Pk.Pule Mataram untuk melakukan penyemprotan dilingkungan GPI, semoga bisa menjadi solusi mengurangi serangan DB utk warga.

Karena itu Indra Gunawan juga berharap ketika Fogging dilakukan diharapkan seluruh warga demi menjaga keamanan dan keselamatan agar : 

(1) Membuka pintu dan jendela pada saat petugas penyemprotan lewat; 

(2) Jangan berdiri dekat-dekat dengan petugas penyemprot; 

(3) Sebelumnya agar menutup makanan dan minuman rapat-rapat , tutup hidung dan mulut dengan masker, dll; 

(4) Mengamankan anak kecil/bayi dari kabut semprotan; 

(5) Mengamankan binatang peliharaan yang peka terhadap insektisida, seperti: lobster, ikan hias, dll.


Disamping itu, kata Indra Gunawan untuk menurunkan kasus demam berdarah, peran serta masyarakat sebagaimana anjuran pemerintah melalui Dinas Kesehatan Kota Mataram agar warga masyarakat melakukan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN) dengan Cara 3 M Plus secara berkelanjutan minimal setiap 1 (Satu) minggu sekali baik di rumah maupun lingkungan rumah masing-masing dan (rumah/lahan kosong, maupun tempat-tempat umum. 

Hal itu sangat diperlukan, bahkan memegang peranan yang sangat penting dan utama. Jika belum menjadi gerakan serentak, besar kemungkinan nyamuk ini masih ada di sekitar kita dan berpotensi menimbulkan wabah demam berdarah.” Ujar Indra Gunawan.

Media ini juga menghimpun sejumlah informasi dari Dinas Kesehatan terkait Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk Gertak PSN DBD yang harus dilakukan dengan cara ‘3M’ Plus, yaitu :

1.Menguras dan menyikat bak mandi/wc, drum dan tempat penampungan air lainnya sekurang-kurangnya setiap 1 (satu) minggu sekali, dikarenakan perkembangan telur nyamuk menetas sekitar 7-10 hari (M1);

2.Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti: gentong air, tempayan, ember, tempat tirta, lubang payung/pajeng dan lain-lain, supaya nyamuk tidak menggunakannya sebagai tempat berkembang biak (M2);

3.Mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan, seperti: ban bekas, telebongkak, potongan bambu dan lain-lain, atau menyingkirkan/memanfaatkan kembali/menjual ke pemulung barang bekas, seperti: kaleng bekas, botol bekas, accu bekas, dll (M3).

Cara lain (Plus-nya), seperti:

1. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung/hewan, dan lain-lain Setidaknya seminggu sekali;

2. Menutup lubang-lubang pohon, terutama pohon bambu,dll, ditutup dengan tanah/pasir;

3. Menaburkan bubuk larvasida (abate, jentika, bukbastik, sumilarv, dll) pada tempat-tempat penampungan air yang sulit dikuras;

4.Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak-bak penampungan air lainnya yang tidak dikuras, seperti ikan cupang, ikan gufi, ikan    kepala timah, dll;

5.Memasang kawat kasa pada setiap lubang ventilasi rumah;

6.Tidak menggantung pakaian di dalam kamar/ruang yang gelap;

7.Tidak membiarkan barang-barang berserakan di dalam rumah;

8.Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi ruang yang memadai;

9.Memelihara beberapa tanaman/pot tanaman pengusir nyamuk seperti: sereh, liligundi, lavender, zodia, sirih, dll pada setiap teras   dan halaman rumah;

10.Memangkas tanaman hias dan tanaman pekarangan di sekitar rumah agar tidak terlalu rimbun dan sinar matahari dapat masuk          rumah sehingga rumah tidak lembab. Kondisi rumah yang lembab sangat disukai oleh nyamuk penular DBD untuk hinggap / beristirahat, kemudian berkembang biak pada genangan air tidak jauh dari rumah tersebut;

11.Menyemprot sendiri nyamuk di dalam rumah/bangunan dengan obat pembasmi nyamuk (insektisida), dengan cara yang baik dan benar (dosis/takaran obat, cara dan waktu penyemprotannya tepat, yaitu jam 09.00  – 10.00 Wita dan 17.00 - 18.00 Wita);

12.Menggunakan lotion anti nyamuk.

13.Membersihkan perkarangan atau halaman rumah dari barang-barang yang dapat menampung air hujan. Karena berpotensi sebagai      tempat berkembangnya jentik-jentik nyamuk;

14.Membersihkan air yang tergenang diatap rumah juga dapat mencegah berkembangnya nyamuk tersebut;

15.Pembersihan  selokan  disekitar rumah supaya air tidak tergenang.


Diinformasikan pula bahwa para petugas Dinas Kesehatan senantiasa mengingatkan bahwa Penyakit DBD adalah penyakit menular yang sangat ganas sehingga dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat karena terjadinya perdarahan dan syok. 

Karena itu masyarakat dijak untuk bersama sama berantas DBD agar diri dan sanak keluarga tidak dihantuirasa takut dan bahkan mengancam keselamatan jiwa karena DBD. 

Bagaimana pun masyarakat pasti bisa terbebas dari serangan DBD, asal seluruh warga masyarakat mempunyai kemauan yang kuat untuk memberantasnya.

Pewarta: Dae Ompu


0 Komentar