Pertemuan Terbatas Iqbal-Dinda Dengan Para Tokoh Bima, Bahas Agenda Penting Untuk Kemajuan NTB Kedepan


BidikNews.net,Mataram
- Perjalanan panjang menuju NTB Satu melalui Pilgub November 2024 mendatang, Cagub dan Cawagub NTB Lalu Muhammad Iqbal dan Indah Damayanti Putri tak pernah lelah melakukan Silaturrahim dengan sejumlah eleman masyarakat. 

Ahad, 18 Agustus 2024 usai bersilaturrahim dengan ribuan warga masyarakat Dompu pulau Lombok, Iqbal dan Dinda melanjutkan pertemuan singkat dan terbatas dengan sejumlah tokoh penting serta akademisi serta Tim Pakar asal Bima yang berdomisili di Pulau Lombok. 

Pertemuan singkat dalam bingkai Silaturrahim tersebut digagas oleh Tokoh terkemukan DR. H. Arsyad gani,M.Pd yang dihadiri oleh sejumlah tokoh lainnya serta para akdemisi dan para pakar bertempat di Hotel Santika Jalan Pejanggik Mataram.

Sedianya pertemuan Iqbal Dinda bersama para tokoh Bima tersebut rencananya dilaksanakan pada jam 16 sore, mengingat Iqbal-Dinda harus bertolak ke Jakarta maka pertemuan tersebut dimajukan pada pukul 14.00 siang.

Dalam pertemuan itu disi dengan diskusi ringan sembari meminta penjelasan Iqbal-Dinda terkait hala-hal yang harus dilakukannya jika terpilih menjadi Gubernur dan wakil Gubernur NTB periode 2024-2029 nanti.

Ada beberapa poin disampaikan Iqbal Dinda yang menjadi catatan penting para tokoh Bima antara lain terkait skema beasiswa bagi para pejar dan mahasiswa, termasuk upaya Penguatan birokrasi serta bagaimana memaksimalkan anggaran yang minim, dan selanjutnya upaya keduanya untuk mengintervensi program yang bisa membuka lapangan kerja, maupun Strong lidership bagaimana mereka menerapkan kepemimpinan yg kuat.

Beberapa poin yang disampaikan Iqbal Dinda dalam pertemuan tersebut dibenarkan Tokoh Bima DR. H. Arsyad Gani. 

Dikatakannya, hal-hal yang menjadi catatan penting ini patut diapresiasi sebagai bentuk keinginan tulus Lalu Muhammad Iqbal dan Indah Damayanti Putri ketika terpilih menjadi Gubernur dan wakil Gubernur NTB nanti.

Penerapan beasiswa yang menjangkau pelajar dan mahasiswa tersebut harus dipahami sebagai bentuk tanggung jawab moral seorang Iqbal dan Dinda untuk menciptakan SDM yang handal. 

Meski demikian regulasi dan skema dan pengaturannya perlu melibatkan banyak pihak terutama para pakar yang berada dalam lingkaran dunia pendidikan seperti para akademisi dan pakar pendidikan sehingga ada rasa keadilan yang terpenuhi.


Menyikapi hal itu tentu Ikbal-Dinda dengan tegas membantah isu yang dihembuskan bahwa program beasiswa akan dihapus tidak lah benar. 

“Program beasiswa itu bagus  bila perlu kita akan lanjutkan dan tingkatkan Cuma saja alokasinya harus di atur secara adil untuk semua jenjang pendidikan bukan hanya perguruan tinggi saja, maka akan di atur sesuai posnya masing-masing karena sumber anggarannya banyak.” Tegasnya..

Kita juga akan kerja sama dengan berbagai negara sehingga kita bisa dengan mudah mengirim  abnak-anak kita untuk belajar dari ke berbagai Negara,” lanjut Iqbal.

Pada bagian lain upaya Penguatan Birokrasi menurut konsep Iqbal-Dinda dapat difahami bahwa pada hakikatnya sebagai upaya melakukan pembaharuan dan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan, terutama menyangkut tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) seperti, Transparansi, ketepatan waktu, persyaratan, prosedur, biaya, kemudian pemerintahan yang Partisipatif dengan melibatkan publik dalam pembuatan/penyusunan kebijakan.

Selain itu pertanggungjawaban antara pembuat kebijakan dengan pemangku kepentingan perlu di kedepankan sekaligus memastikan kedua pihak untuk memiliki kesatuan tujuan dalam pelayana public dalam bentuk koordinasi yang aktif.

Mengingat waktu yang terbartas pertemuan dalam bingkai silaturrahim dengan para tokoh masyarakat Bima pulau Lombok itu ditutup dan pertemuan berikutnya akan diatur selanjutnya dengan skala besar dengan menghadirkan warga Bima yang berdomisili di pulau Lombok.

Pewarta: Wajhu


0 Komentar