Puasa Mengajarkan Tentang Tenggang Rasa, oleh Prof. DR. H. Maimun Zubair, M. Pd

Prof. DR. H. Maimun Zubair, M. Pd ketika menyampaikan kultum pada Hari ke 20 Ramadhan,Kamis, 20 Maret 2025 di Masjid Al Achwan Griya Pagutan Indah Mataram,  

BidikNews.net,NTB
- Bulan suci Ramadhan, momen yang penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia. Namun, selain menjadi bulan ibadah, Ramadhan juga menjadi kesempatan untuk menumbuhkan sikap saling menghormati (Tenggang Rasa) di tengah keberagaman masyarakat.

Usai shalat subuh berjamaah di masjid Al Achwan Griya Pagutan Indah Mataram,  pada hari ke - 20 Ramadhan bertepatan dengan Kamis, 20 Maret 2025, Panitia Ramadhan 1446 H menghadirkan Prof. DR. H. Maimun Zubair, M. Pd (Wakil Rektor II UIN Mataram) untuk menyampaikan kultum subuh tentang pentingnya sikap tenggang rasa di bulan Ramadhan.

Allah berfirman dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 183 berbunyi Apa bunyi surat Surat Al Baqarah Ayat 183: Kewajiban Berpuasa Atas Orang yang beriman

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” Surat Al Baqarah ayat 183 di atas menjelaskan tentang perintah untuk berpuasa. 

Ayat ini mengisyaratkan bahwa Allah sangat tenggang rasa kepada mahluk yang diciptakannya. Untuk melaksanakan puasa hanya diwajibkan kepada orang-orang yang beriman, kata Ketua Umum Takmir Masjid Al Achwan Mataram ini.

Kenapa puasa hanya untuk orang beriman? Menurut Prof. Maimun, dipilihnya kata beriman dalam ayat Al-Qur'an yang memerintahkan manusia untuk berpuasa dikarenakan puasa itu sangat berat sehingga hanya orang yang beriman yang mampu melakukan karena dia yakin dengan apa dilakukannya.

Guru Besar UIN Mataram ini juga menyoroti pentingnya tenggang rasa dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengingatkan bahwa meskipun puasa adalah kewajiban bagi umat Muslim, tetapi tidak semua orang memiliki kondisi yang memungkinkan untuk menjalankannya. 

Bulan Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang menahan diri dari sikap yang bisa menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun perasaan.

Prof. DR. H. Maimun Zubair, M. Pd berharap bahwa bulan Ramadhan ini bisa menjadi ajang refleksi bagi semua pihak agar semakin memperkuat rasa kebersamaan dan persatuan dalam keberagaman. 

“Jika kita bisa menjaga sikap tenggang rasa, maka Ramadhan akan menjadi bulan yang penuh kedamaian, bukan hanya bagi umat Muslim, tetapi juga bagi seluruh masyarakat''. Tutur Guru Besar UIN Mataram yang murah senyum ini.

Prof. DR. H. Maimun Zubair, M. Pd mengatakan bahwa sikap saling menghormati dan tenggang rasa bukan hanya sekadar nilai yang harus dijunjung tinggi di bulan Ramadhan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari guna menciptakan harmoni di tengah keberagaman.

Tenggang Rasa berbuka puasa tepat waktu juga sangat dianjurkan, kata Prof. DR. H. Maimun Zubair, Berbuka puasa tepat waktu mengajarkan umat Muslim untuk tidak menunda-nunda waktu, termasuk waktu perintah sholat dan waktu lainnya menunjukkan ketaatan kepada Allah dan mengikuti jejak Nabi,” tutur Guru Besar UIN Mataram itu.

Dengan mengikuti waktu berbuka puasa yang tepat, kita tidak hanya menghidupkan sunnah, tetapi juga melatih jiwa untuk selalu taat pada aturan Allah, serta memiliki manfaat kesehatan, karena tubuh membutuhkan asupan energi setelah seharian berpuasa.

Pewarta: Dae Ompu


0 Komentar