Para santri Grup Hadrah berpose bersama pengurus RKBPL di pelataran Masjid Islamic Centre Mataram
BidikNews.net - Hadrah adalah kesenian Islam tradisional berupa perkumpulan, musik, nyanyian, dan tarian yang menampilkan pujian dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, diiringi alat musik rebana dan bass. Istilah ini berasal dari bahasa Arab yang berarti "kehadiran", mencerminkan kehadiran spiritual saat acara keagamaan dan perayaan Islam.
Seperti halnya Hadrah yang ditampilkan Rukun Keluarga Bima Pulau Lombk (RKBPL) pada acara Parade Budaya dalam rangka memperingati HUT RI ke 80 yang berlangsung di Kota Mataram.
Rukun Keluarga Bima Pulau Lombok (RKBPL) dalam acara parade Budaya pada Senin 18 Agustus 2025 itu hadir dengan jumlah peserta lebih dari seratus orang dengan pakaian adat kebesaran “Mbojo” serta atraksi-atraksi lainnya termasuk “Hadrah” seni tradisi Islam yang ditampilkan oleh santri-santri dibawah asuhan ustadz Supriadin R Ahmadiansyah.
Ust. Supriadin R Ahmadiansyah selaku pengasuh tak menyangka jika anak asuhnya disepanjang ruas jalan Pejanggik mampu memberikan yang terbaik dengan penampilan yang memukau dalam acara parade Budaya tersebut.
Seni Hadrah yang ditampilkan oleh santri2 solehnya itu ternyata menjadi tontonan menarik ribuan pengunjung termasuk Gubernur dan wakil Gubernur NTB beserta sejumlah pejabat pemprov lainnya terkagum-kagum ketika menyaksikan penampilan para santri binaan RKPL itu.
Tergambar jelas kegembiraan diraut Wajah Gubernur, HL.Muhammad Iqbal dan Wagub Hj. Indah Damayanti Putri ketika menyaksikan penampilan santri-santri binaan RKBPL lewat jemari-jemari lentiknya mengetuk rebana dengan irama dan lantunan nada-nada yang islami nan indah.
Sebuah pemandangan yang cukup memukau membuat ribuan pengunjung merasa dihipnotis dengan alunan nada-nada indah para santri yang terdengar syahdu bernuansa keislaman.
Ketua umum RKBPL, DR. H. Muhammad Irwan, MP beserta Sekretaris Umum RKBPL H. Amir, S.Pd, MM beserta seluruh pengurus dan keluarga besar RKBPL yang hadir turut hanyut dalam keharuan ketika menyaksikan penampilan penampilan para santri binaan mereka.
DR. H. Muhammad Irwan, MP pada kesempatan itu kepada media ini menjelaskan Kesenian Hadrah ini memadukan seni tari, musik (terutama rebana), dan nyanyian berbahasa Arab. Lagu-lagu yang dilantunkan berisi puji-pujian, shalawat, dan ajaran-ajaran Islam. Selain sebagai hiburan dan media dakwah, hadrah juga berfungsi memperkuat kebersamaan dan silaturahmi antarumat Islam.
Ketua RKBPL juga menjelaskan, Hadrah berakar dari sejarah Islam, yaitu saat Nabi Muhammad hijrah ke Madinah dan disambut dengan puji-pujian dan tabuhan rebana, yang kemudian menjadi tradisi mengiringi syair-syair keagamaan.
Dijelaskannya, seni hadrah dalam hal ini adalah seni musik dalam bentuk pembacaan solawat yang diirigi dengan alat musik rabana, yang di kemas semaksimal munkin untuk meningkatkan kecintaan masyarakat dalam mengembangkan seni islam.
Ia menyebut hadhroh, adalah suatu metode yang bermanfaat untuk membuka jalan masuk ke “hati”, karena orang yang melakukan hadhrah dengan benar terangkat kesadarannya akan kehadiran Allah.
Semoga seni Hadrah yang ditampilkan para santri binaan RKBPL ini dapat menciptakan suasana kerohanian yang damain dan sejuk. Serta tradisi seni Hadrah ini terus diwariskan dari generasi ke generasi.” Tutupnya.
Pewarta: Dae Ompu
0 Komentar