Mantapkan Pendirian IAIN Bima, Ketua Komite dengan Kemenag RI Bersama Pemkab dan Pemkota Bima Adakan Rakor

Ketua Komite Pendirian Perguruan Tinggi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bima, Prof. Muhammad ketika mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) secara Online bersama Pemkab dan Pemkot Bima dengan Kementerian Agama RI, pada (11/11/25)
BidikNews.net,NTB - Alhamdulillah pada Selasa, 11 November 2025 berlangsung Rapat Koordinasi Online Pendirian Institut Agama Islam Negeri (IAIN) BIMA kata Ketua Komite Pendidirian Prof. Muhammad mengawali keterangannya terkait pendirian Perguruan Tinggi Islam yang diberi nama Institut Agama Islam Negeri di Wilayah Kabupaten dan Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Rakor Online tersebut dikuti oleh Ketua Komite Pendirian Prof. Muhammad, Wakil Bupati Bima dan jajarannya, Pemkot Bima dihadiri oleh Sekda dan Kepala Bapeda Kota Bima.

Sedangkan dari Kementerian Agama RI diikuti oleh Kasubdit Kelembagaan Kementerian Agama RI yang mewakili Direktur Pendidikan Tinggi Islam dan jajarannya, Biro Keuangan dan BMN, Biro Organisasi dan Tata Laksana, Biro Hukum dan KLN Kementerian Agama RI.

Ketua Komite Pendirian IAIN Bima, Prof. Muhammad dalam keterangannya mengatakan, dalam Rakor Online tersebut Pemkab Bima dan Pemkot Bima sama-sama sepakat untuk mendorong percepatan pendirian IAIN Bima dalam rangka menunjang percepatan dan perkembangan serta kemajuan wilayah.

Di samping itu, kata Prof. Muhammad bahwa pihak Kementerian Agama RI menyambut antusias keinginan kedua pemerintah daerah tersebut. Sehingga akan segera dijadwalkan hibah lahan dan aset ke Kementerian Agama RI.

Dari Rakor itu, kata Prof. Muhammad disepakati proses pendirian IAIN Bima akan segera berjalan dengan lahan dan aset yang lebih siap yaitu di Kabupaten Bima.  Adapun di Kota Bima tetap berjalan proses legalisasi lahan sehingga ke depan memungkinkan IAIN Bima dibangun di dua wilayah tersebut. 

Semoga dengan ketersediaan lahan di dua wilayah (Kabupaten dan Kota Bima) mempercepat perkembangan IAIN Bima menuju UIN Bima.

Berdirinya Perguruan Tinggi Negeri di wilayah Bima akan berpengaruh positif bagi kemajuan daerah di banyak aspek antara lain pendidikan, ekonomi, budaya, peradaban, tenaga kerja, dll.” Kata Prof. Muhammad dengan nada optimis. 

“Semoga Bima akan menjadi episentrum baru peradaban Islam yang moderat dan toleran.” Katanya yakin.

Prof. Muhammad 
Tentunya harapan Ketua Komite Pendirian IAIN Bima, Prof. Muhamma tersebut seiring dengan keinginanan Ratusan Ribu masyarakat Bimma akan hadirnya sebuha Perguruan Tinggi Islam di wilayah itu.

Karena Perguruan tinggi Islam memiliki fungsi utama untuk menciptakan intelektual muslim yang beriman, serta menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan tradisi Islam. 

Selain itu, para Mahasiswa nantinya dapat berperan sebagai agen perubahan sosial, pendorong dialog antarbudaya, dan pembina sumber daya manusia yang memiliki integritas spiritual dan moral yang kuat. 

Fungsi Utama Perguruan Tinggi Islam juga nantinya menjadi pusat studi untuk mengkaji dan mengembangkan ilmu-ilmu keislaman. 

Dengan hadirnya Perguruan Tinggi Islam di wilayah Bima nantinya juga diharapkan dapat melahirkan lulusan yang tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga ilmu umum lainnya, dengan berakhlak mulia, rasional, dan dinamis.

Pada bagian lain dengan pendirian Perguruan Tinggi Islam di wilayah Bima juga diharapkan mampu menjaga dan melestarikan nilai-nilai, tradisi, serta kebudayaan Islam melalui kurikulum dan penelitian.

Pendirian Perguruan Tinggi Islam di wilayah Bima juga sekaligus untuk mempersiapkan generasi muda menjadi agen perubahan dan kontributor bagi pembangunan bangsa dan peradaban Islam, baik melalui keilmuan maupun keterampilan sosial.

Pewarta: Dae Ompu


0 Komentar