Safari Ramadhan Kemenag NTB, Serahkan Bansos Hasil “Jambu Mekar”

Kakanwil Kemenag Provinsi NTB, DR.H.M.Zaidi Abdad ketika memberikan ceramah kepada ummat di wilayah Bima.

Dengan adanya Safari Ramadhan ini secara tidak langsung dapat memperkuat persatuan dan kebersamaan baik di antara kalangan masyarakat sendiri maupun antara masyarakat dengan pemerintah. Oleh karena itu Dengan safari Ramadhan maka seseorang akan mengetahui pokok masalah yang dihadapi masyarakat yang selama ini belum sepenuhnya terapresiasi secara baik.


BidikNews - Seiring dengan bulan suci ramadhan semua melakukan safari ramadhan, yakni perjalanan untuk berdialog, berkomunikasi, dan bersilaturahim dengan masyarakat yang mungkin selama ini belum bisa menyampaikan aspirasi dan harapannya pada pemerintah.

Memanfaatkan momen di Bulan Ramadhan, Jajaran Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi NTB mengadakan berbagai kegiatan selama Bulan suci Ramadhan. Salah satu Program Pembinaan dan Menyapa Ummat Kanwil Kemenag NTB selama bulan suci Ramadhan adalah memberikan Bantuan Sosial kepada Lembaga Pendidikan Keagamaan  Ponpes, TPQ dan Guru Mengaji. Bansos yang diberikan secara merata disemua Kabupaten/Kota se-NTB selain Bansos dalam bentuk uang,juga Al-qur'an, Sajadah, Sarung dan Qurma khusus untuk  Masjid.

Sumber dana Bansos yang diberikan selain dari DIPA Kanwil 2022,juga hasil pengumpulan sumbangan setiap hari Jum'at ASN Kemenag NTB yang dikumpulkan melalui Program, "Jambu Mekar" ( gerakan jumat seribu ) ASN Kemenag NTB.


Kakanwil Kemenag NTB, Dr. M. Zaidi Abdad sebagai inisiator Program, " Jambu Mekar", mengemukakan bahwa niat di launchingnya program Jambu Mekar semata-mata untuk dipergunakan membntu masyarakat umum dan ASN Kemenag yang membutuhkan.

Pemberian Bansos kepada Lembaga Pendidikan dan Kependidikan Islam serta Masjid merupakan bentuk kepedulian Pemerintah melalui Kementerian Agama terhadap lembaga keagamaan yang di kelola masyarakat, apa lagi  setelah di undangkannya UU Ponpes Nomor 18 Tahun 2019, PP Nomor 82 Tahun 2021, tentang pendanaan Ponpes  dan PMA Nomor 30, 31 dan 32 Tahun 2020 tentang Ponpes.

Dikutip dari Laman resmi Humas Kanwil Kemenag NTB 12, April 2022, menyebutkan, Untuk Pulau Sumbawa jumlah lembaga penerima sebanyak 50 lembaga, dengan masing-masing Kabupaten/Kota 10 lembaga. Adapun nilai besaran uang yang diterima adalah 15 - 20 juta rupiah, sedangkan insentif untuk gurunya sebesar 3 juta rupiah per orang.

Program menyapa Ummat yang diselenggarakan di Masjid Kabupaten dan Kota Bima berjalan lancar dan  sukses. Hal ini ditandai dengan membeludaknya masyarakat yang mengikuti Sholat Taraweh berjamaah di Masjid-masjid yang dikunjuungi.

Ratusan jamaah memenuhi ruangan dalam masjid dan dengan khusuk mengikuti Sholat yang di imami sekaligus penceramah oleh Kakanwil Kemenag NTB, Dr. M. Zaidi Abdad. Sejak Sholat Isya sampai dengan Tausiah jamaah tidak bergeming mengikuti sampai berakhirnya Sholat dan Tausiah yang diakhiri dengan pemberian Voucer dan Parcel Bansos.  

Ratusan Jamaah juga mengaku bahagia dan senang karena telah dikunjungi DR. M. Zaidi Abdab selaku orang nomor satu Kemenag provinsi NTB ini. Ditambah lagi dengan merdunya DR Zaidi Abdad ketika menjadi imam sholat Isya dan taraweh sehingga Sholat jadi khusuk, begitupun dengan materi tausiahnya yang mudah dimenegrti para jamaah.”

Safari Ramadhan rombongan Kanwil Kemenag Provinsi NTB, disambut hangat ratusan jamaah disetiap masjid yang dikujnjungi.

Jamaah shoalt taraweh  ketika mengikuti dan menyimak isi ceramah Kakanwil Kemeneg NTB.

Kakanwil, Dr. M. Zaidi Abdad dalam setiap kesempatan usai Sholat Taraweh berjamaah menyampaikan tujuan menyapa Ummat di Masjid-masjid. Salah satunya adalah mendekatkan Kemenag dengan masyarakat, dan Ummat. Seperti menyampaikan program,kebijakan yang dikeluarkan Kementerian Agama  misalnya, Penyelenggaraan Ibadah Haji, regulasi masalah pernikahan sampai dengan Bansos untuk lembaga keagamaan yang diselenggarakan masyarakat.

Selain itu DR. M.Zaidi Abdad juga mnegungkapkan tentang pentingnya hati yang bersih dalam pelaksanaan Ibadah, termasuk berpuasa di bulan Ramadhan.

Ibadah kita akan diterima Alloh SWT jika hati yang melaksanakannya bersih. Hati yang bersih dosanya diampuni,” ujar DR.M.Zaidi Abdab. Untuk mensucikan hati  kata M. Zaidi Abdad antara lain, hilangkan syirik, perbaiki niat, hilangkan sifat Takabbur, Iri dan Dengki. Semuanya dapat dicapai dengan Ilmu, Ikhtiar dan Sabar. Karena itu, kata M.Zaidi Abdad, balaslah kemarahan, kesombongan dengan Akhlaq yang baik dan kesabaran.


Pewarta : Dae Ompu
Editor  : BN-007

0 Komentar