Supriyamin didampingi Keluarga ketika menyampaikan permohonan maafnya kepada Institusi Polri dan TNI beserta seluruh jajarannya.
BidikNews, Dompu - Diantara sifat yang melekat pada manusia adalah salah dan lupa, baik sengaja ataupun tidak. Kesalahan manusia tidak hanya kepada sesamanya namun juga bisa terhadap penciptanya yakni Allah Swt. Maka memohon maaf baik kepada Allah Swt maupun ke sesama manusia tidak ada salahnya untuk dilakukan disampaikan. Bila (kesalahan) dengan Allah, bisa dengan memohon ampun, beristighfar dan bertaubat. Maka kesalahan dengan manusia perlu untuk meminta maaf langsung kepada yang bersangkutan.
Hal itulah yang mendasari Supriyamin asal Desa Serakapi Kecamatan Woja Kabupaten Dompu, orang tua dari M.Mustakbir yang diduga melakukan perbuatan menghina TNI dan Polri yang diunggah melalui chanel youtubenya.
Akibat keteledorannya tersebut M. Mustakbir yang diketahui memilki gangguan mental itu telah dimintai keterangan oleh Polres Dompu akibat unggahan yang bernada menghina tersebut.
“ Anak saya mengalami gangguan mental sejak duduk dibangku SMA hingga sekarang,” ujar Supriyamin dengan nada tulus.
Dikatakan Supriyamin bahwa, Gangguan mental yang dialami anaknya sudah mendapat keterangan dari dokter psikiater dan psikolog untuk di rujuk ke rumah sakit Jiwa di Mataram.
“ Gangguan jiwa yang dialami anak saya sudah disampaikan oleh Dokter psikiater, psikolog bahwa M. Mustakbir akan dirujuk ke Rumah sakit Jiwa di Mataram,” tutur Supriyamin pasrah.
Supriyamin dalam video yang berurasi 1 menit 59 detik tersebut dengan segala ketulusannya menyampaikan permohonan maaf kepada institusi TNi dan Polri atas perbuatan anaknya.
Dalam video yang tersebut Supriyamin, menyampaikan bahwa anaknya M. Mustakbir mengalami gangguan mental sejak duduk dibangku SMA sehingga sulit bagi Supriyamin dan keluarga untuk mengendalikan emosinya. Supriyamin juga mengaku dirinya tidak setiap saat mengawasi tingkah laku anaknya ketika bermedsos.
Supriyamin selaku orang tua M. Mustakbir merupakan pribadi yang santun dan lugu serta tak banyak bicara, bahkan nada suaranya pun sangat pelan jika ia berbicara.
Didampingi keluarga Supriyamin dengan mata yang berkaca-kaca dalam vidio itu menyampaikan permohonan maaf yang sangat mendalam kepada institusi Polri dan TNI beserta sekluruh jajarannya atas kesalahan yang diperbuat anaknya.
“Taka ada kalimat yang dapat kami ucapkan selain permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada institusi Polri dan TNI beserta seluruh jajarannya atas perbuatan dan kesalahan anak kami M. Mustakbir yang melanggar hukum tersebut.” Tutur Supriyamin sembari menahan tangis.
Sebuah pernyataan tulus dari Supriyamin kepada Institusi TNI/ Polri beserta seluruh jajarannya itu merupakan pernyataan yang menggugah hati setiap orang, mengingat anaknya mengalami gangguan mental disebutnya sudah berbuat melanggar hukum.
Pewarta : Iwan Westom
0 Komentar