Kesuksesan itu Diperjuangkan, Oleh : Prof. DR. H. Maimun Zubair, M.Pd (Rektor II UIN Mataram)


”Perjuangan yang dimulai dari titik nol” sebuah ungkapan yang sering digunakan untuk menggambarkan betapa sebuah perjalanan menuju kesuksesan besar harus dimulai dari awal. Frasa ini mengandung makna bahwa perjuangan untuk sukses itu hendaknya dimulai dari posisi yang kecil, sederhana, dan minimalis, tetapi dilakukan dengan kerja keras, kerja serius, tekad, dan dedikasi yang tinggi, hingga mampu mencapai hal-hal yang luar biasa.

IBARAT menggapai sesuatu yang berada di tempat yang tinggi, maka memanjat tangga harus dimulai dari anak tangga paling rendah, beranjak ke anak tangga berikut, dan seterusnya hingga anak tangga paling puncak. 

Konsep ini seringkali digunakan dalam konteks kisah inspiratif tentang orang-orang yang sukses mengatasi berbagai rintangan dan kesulitan dalam hidup, hingga mencapai impian dan tujuan yang dicita-citakan. Ini lebih kepada semangat pantang menyerah dan komitmen bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika seseorang bersedia bekerja keras untuk meraihnya.

Sebagian orang mungkin merasa bahwa perjuangan itu berat, terkadang sebegitu beratnya sehingga terasa hampir tidak tertahankan. Namun, di dalam setiap perjuangan terdapat pelajaran berharga yang dapat membentuk karakter dan membantu untuk tumbuh sebagai individu yang lebih kuat. Beratnya suatu perjuangan bisa berwujud tantangan fisik, emosional, atau bahkan spiritual. Dan tidak banyak dari orang-orang yang merasakan bahwa perjuangan itu merupakan jalan menuju sukses, sehingga seringkali tidak direspon dalam wujud tekad dan keteguhan hati dan kerja keras.

Proses menuju sukses memang seringkali bisa terasa sangat berat dan penuh tantangan. Bahkan banyak orang yang mengalami kegagalan, kekecewaan, hingga rasa sakit dalam proses mencapai titik sukses. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap rintangan adalah kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Meskipun berat, pengalaman tersebut dapat membentuk karakter dan memberikan wawasan yang berharga.

Penting direnungkan bahwa kesuksesan itu tidak terjadi secara instan, melainkan memerlukan waktu, kerja keras, dan ketekunan. Kita harus memiliki semangat pantang menyerah dan kesiapan untuk menghadapi tantangan yang muncul di sepanjang jalan. Saat kita berhasil mengatasi tantangan, sungguh kita sedang memperoleh pengalaman dan kepercayaan diri yang lebih besar untuk menghadapi rintangan yang lebih besar. Tantangan juga bisa menjadi peluang untuk menemukan solusi kreatif dan inovatif yang tepat, atau setiap tantangan malah dapat menjadi batu loncatan menuju kesuksesan.

Dalam kolom hikmah ini, ingin menyampaikan pesan bahwa proses eksperien dari rute perjalanan kita menuju sukses seringkali tidak terekam dalam memori kebanyakan orang, tantangan dan liku perjuangan selama proses berjuang seringkali abai saat melihat puncak dari capaian kesuksesan. Saat kita melihat keberhasilan seseorang seringkali kita lupa atau bahkan tidak menyadari betapa kerasnya perjuangan untuk mencapainya. Kita dominan hanya melihat hasil akhir, tanpa memperhatikan perjalanan sebelumnya. 

Melihat kesuksesan tanpa mempertimbangkan proses yang ditempuh untuk mencapainya, dapat menjadi paradogma atau pandangan yang dangkal. Padahal semua capaian itu berproses, tidak lahir dengan sendirinya, bukan instan, dan bukan pula tanpa usaha. Kita harus menyadari bahwa kesuksesan itu bukanlah hadiah yang diberikan begitu saja, tetapi hasil dari perjuangan, kerja keras, dan tekad yang kuat untuk mencapainya. Perjuangan adalah bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan menuju kesuksesan. 

Kesuksesan yang diperjuangkan memiliki nilai yang sangat besar bagi perkembangan dan pertumbuhan diri, karena proses perjuangan mengajarkan nilai-nilai seperti ketekunan, ketabahan, kesabaran, dan ketangguhan yang tidak hanya penting dalam mencapai tujuan tertentu, tetapi juga penting dalam menjalani kehidupan secara umum.


Jadi, memahami bahwa kesuksesan bukanlah hadiah tetapi hasil dari perjuangan yang gigih, akan dapat menjadi motivasi tersendiri bagi siapa saja untuk terus berusaha dan bertahan bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun.

Pesan klasik kepada kita yang seringkali tidak percaya akan kesuksesan seseorang yang diraihnya melalui jalan yang berliku dan terjal. ”Jika melihat seseorang sudah berada di puncak gedung, maka jangan sekali-sekali berkhayal untuk menjadi burung yang bisa menyusul naik ke puncak kapan saja, akan tetapi segeralah mencari tangga yang dapat mengantarkan kita sampai ke puncak gedung”.   

Yā 'ayyuhāl-ladhīna 'amanūttaqūllāha wal tanžur nafsun mā qaddamat lighadin”. Terjemahannya: Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok. (QS. Al Hasyr ayat 18)

Pesan klasik dan ayat al qur’an di atas sesungguhnya mengajarkan kepada kita untuk senantiasa berproses dan sekaligus menghargai dan mengakui adanya proses, bukan tiba-tiba, bukan bim salabim, dan bukan pula instan. Begitu kita melihat kesuksesan dari siapa pun, kapan pun, dan di mana pun, maka yakinlah bahwa itu adalah buah dari proses yang bermetamorfosa menjadi investasi masa depan, dan Tuhan merekam seluruh jejak hidup hamba-Nya sebagai sebuah investasi, dan pada waktunya seluruh investasi itu akan dikembalikan kepada pemiliknya sesuai jenis dan kapasitas investasinya.

Sebagai catatan pinggir, selagi sedang memiliki kesempatan untuk berinvestasi buat masa depan diri dan keluarga, jangan pernah lalai untuk melakukan yang terbaik dari sikap, pikiran, perilaku, dan aksi. Jangan pernah iri dengan capaian dari kesuksesan siapapun, apalagi sampai berusaha merusak anak tangga terakhir dari perjuangan orang lain. Jika itu yang dilakukan, yakinlah bahwa Tuhan pasti mencatatnya sebagai investasi buruk yang akan Tuhan berikan buat diri kita dan keluarga di masa yang akan datang. *

* Prof. DR. H. Maimun Zubair, M.Pd adalah Guru Besar dan Rektor II UIN Mataram

  




0 Komentar