MANUSIA adalah makhluk sosial, yang dalam proses kehidupannya terutama dalam pemenuhan kebutuhan hidup tidak dapat berjalan sendiri. Dia pasti membutuhkan orang lain untuk melakukan interaksi sekaligus berkomunikasi.
Dalam tatanan kehidupan berekonomi, interaksi mutlak dibutuhkan, karena dalam aktivitas ekonomi ini terdapat dua pelaku yang saling membutuhkan yaitu produsen dan konsumen. Pelaku ekonomi ini saling bertukar kebutuhan yaitu menjual dan membeli, membayar dan menerima hasil jualan.
Interaksi sesama manusia sangat dibutuhkan ketika terjadi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi karena tidak adanya kemampuan atau terbatasnya finansial yang dimiliki. Disinilah hadirnya solidaritas sosial, saling membantu, saling mengatasi kekurangan yang sedang dialami oleh orang yang tidak mampu.
Disinilah dibutuhkan hadirnya sifat tenggang rasa, dan kedermawanan dari pihak yang mampu kepada orang yang tidak mampu. Dalam konteks agama Islam kegiatan ini dinamakan dengan “taawun” (tolong menolong dalam kebaikan).
Bentuk tolong menolong dapat dilakukan secara individu jika jenis kebutuhan dapat ditangani sendiri oleh seseorang. Tolong menolong jenis ini tidak dapat berlangsung lama, karena kemampuan orang yang menolong terbatas dan hanya bersifat jangka pendek. Jumlah yang diberikanpun besarnya relatif dan sangat kondisional.
Mengatasi hal ini, diubutuhkan tolong menolong secara bersama, dengan menghimpun pada sejumlah individu agar jumlahnya besar dan banyak bahkan sasaran yang ditolongpun akan banyak. Pertolongan jenis ini merupakan yang diharapkan terlebih berlangsung secara berkesinambungan dan rutin.
Hasil yang diperoleh melalui pertolongan jenis ini akan membawa dampak terhadap perubahan hidup dan prilaku yang ditolong karena menerima secara rutin dalam jangka waktu tertentu dan jumlahnya cukup memadai.
Jenis bantuan inilah yang diharapkan berjalan terus, karena membawa dampak ekonomi lainnya. Jenis bantuan ini akan membawa tetasan ke bawah karena akan membuka kesempatan kerja dan menghasilkan sumber pendapatan baru bagi yang tidak mampu.
Dengan jenis bantuan ini, setidaknya yang menerima dapat memenuhi kebutuhan pokoknya yang berimbas pada pemenuhan spritual yang teratur.
Tetesan yang membawa keberkahan hidup secara individu dan bersama, karena adanya rasa saling memperhatikan, saling membantu dan salling mengangkat harkat dan martabat kemanusiaan.
Tetesan yang membawa keberkahan karena kehidupan yang susah, penuh dengan kegelisahan berubah menjadi kehidupan yang bersahaja, penuh dengan ketenangan dan kedamaian, tidak saling mencurigai terlebih hilangnya sifat saling membuka kekurangan, kelemahan dan kejelekan orang.
Tetesan yang hadir dari ketulusan, keikhlasan dan berbagi rasa yaitu sama-sama merasakan nikmat dan pahitnya perjalanan kehidupan di dunia ini. Tetesan yang menggairahkan semangat membantu, membangun kekuatan dan fondasi ekonomi yang kokoh atas dasar persamaan dan persaudaraan. Semoga tetesan ini akan segera terwujud dan terealisasikan.
Penulis Adalah:
* Dosen FEB Universitas Mataram
* Ketua Umum Rukun Keluarga Bima Pulau Lombok (RKBPL)
0 Komentar