Kenangan bersama Alm.H.Abdul Hafid (tengah Kacamata baju Hitam)
Merindukan sahabat yang meninggal terkadang begitu mendalam, penuh haru dan tak cukup diurai dengan kata-kata. Rasa rindu kepada sahabat yang sudah meninggal dapat diobati dengan untaian doa untuk menghadapi rasa kangen. Dengan mendoakannya menjadi pelipur lara, dengan Doa bisa menjadi penghubung dengan sahabat, meskipun ia sudah tiada.
BidikNews.net,Mataram - Begitu pula yang dialami para alumni yang seangkatan dengan alm. Drs. H. Abdul Hafid ketika bersama di bangku sekolah dan bangku kuliah.
Ungkapan rasa rindu itu disampaikan DR. Iwan Harsono dan yang lainnya ketika mengantarkan alm H. Abdul Hafid ke tempat peristrahatannya menuju kehidupan baru yang dijanjikan Sang Pencipta.
Diatas pusara sahabatnya itu, DR. H.Iwan Harsono dan alumni seangkatannya tak mampu menahan haru ketika sahabat baiknya pergi mendahului menghadap sang Khalik. ada butiran air dikelopak mata yang tertahan disaat dirinya duduk berdoa disamping pusara alm.Abdul Hafid.
Beliau orang baik, sabar dan selalu bahagia jika bertemu dengan para sahabatnya. Dimata kami beliau orang yang sangat supel dan selalu bersemangat jika diajak berdiskusi tentang berbagai hal,” Tutur Pakar Ekonomi Universitas Mataram itu.
Alm. dimata para sahabat memilki kepribadian yang baik, Alm H. Abdul Hafid sangat berempati dan peduli terhadap orang lain. ia juga mau mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian, menghargai perasaan orang lain, dan memberikan dukungan emosional yang dibutuhkan.” Ujar DR. H.Iwan Harsono lagi.
Dimata para alumni dan sahabatnya itu, Almarhum senatiasa bersikap optimis, bersedia membantu tanpa pamrih, dan selalu berusaha untuk menyebarkan kebaikan pada setiap orang yang membutuhkan. Dengan ketulusannya alm Abdul Hafid juga menjadi panutan dan sumber inspirasi bagi orang lain.” Lanjut pria yang murah senyum ini.
Hal senada diungkapkan Hj. Siti Sarah yang menyebut pribadi almarhum Abdul Hafid sebagai pribadi yang bersahaja. Sebagai sahabat satu alumni, Alm. Abdul Hafid adalah Orang yang selalu menunjukkan rasa hormat kepada orang lain, tanpa memandang usia, status sosial, atau latar belakang.” Ujar Hj.Siti Sarah yang akrab disapa Umi Sita itu.
Almarhum juga selalu berbicara dengan sopan, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan memperlakukan semua orang dengan kebaikan.” Ujar Umi Sita lagi.
Bukan saja Umi Sita dan DR.H. Iwan Harsono yang menilai kepribadian alm. Tetapi semua sahabat yang mengenalnya menilai pribadi almarhum Abdul Hafid sebagai sosok yang sangat peka terhadap perasaan orang lain dan berusaha untuk tidak menyakiti hati orang lain melalui kata-kata atau tindakan. Jika ia secara tidak sengaja melukai perasaan seseorang, ia pun cepat meminta maaf dan berusaha memperbaiki kesalahannya,” tutur para sahabatnya.
Dimata para sahabatnya, Almarhum sering menolong orang lain untuk tidak mencari pujian atau pengakuan, tetapi sikap membantunya atas dasar niat tulus untuk meringankan beban kehidupan orang lain.
Kini, Drs. H. Abdul hafid telah tiada, ada banyak kisah baik yang menjadi kenangan para sahabatnya yang tak bisa dilupakan.
Alm. Abdul Hafid telah tiada, tetapi kenangan dan dampak yang diberikan dalam hidupnya untuk orang lain akan selalu ada. Ia juga sahabat sejati banyak orang dengan meninggalkan jejak di jiwa yang tidak akan pernah terhapus oleh waktu. Semoga Alm H. Abdul Hafid mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT..aamiin
Pewarta : Dae Ompu
0 Komentar