Usai "Sakiti Hati Rakyat" Pulau Sumbawa, Sadimin Minta Maaf


BidikNews.net,NTB
– Setelah sekian hari video viral pernyataan seorang pejabat Pemrov NTB yang dinilai menyakiti hati rakyat pulau Sumbawa terkait kerusakan jalan telah menghiasi beranda berbagai media sosial dan media masa menimbulkan keresahan di masyarakat.

Akibat pernyataannya yang dianggap kontroversi itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTB, Sadimin akhirnya menyampaikan klarifikasi melalu media dan meminta maaf. 

Potongan video yang diunggah dari hasil Dialog Kamisan yang digelar Dinas Kominfo NTB pada Kamis, 27 November 2025 tersebut menimbulkan beragam tanggapan dari masyarakat, khususnya warga pulau Sumbawa.

Vidio yang membuat gaduh public NTB itu memaksa Sadimin menyampaikan permohonan maaf sembari menjelaskan bahwa potongan video tersebut tidak sepenuhnya menggambarkan konteks pembicaraan dalam forum. 

“Dengan kerendahan hati, saya memohon maaf sebesar-besarnya dan ingin meluruskan maksud dari pernyataan di potongan video itu,” kata Sadimin terbata-bata.

Dijelaskannya, pernyataannya dalam video tersebut muncul ketika menjawab pertanyaan seorang mahasiswa Teknik Universitas Mataram yang menyoroti dugaan ketimpangan pembangunan antara Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. 

Sadimin menegaskan bahwa tidak ada perbedaan perlakuan dalam penanganan infrastruktur konektivitas di kedua pulau tersebut.

Dalam keterangannya, Sadimin mengungkapkan bahwa keterbatasan anggaran membuat pemerintah provinsi harus menetapkan skala prioritas, baik di Lombok maupun Sumbawa. Selain itu, panjang jalan provinsi di masing-masing wilayah turut mempengaruhi fokus penanganan.

 “Jalan provinsi di Pulau Lombok sekitar 500 kilometer lebih, sementara di Pulau Sumbawa mencapai lebih dari 900 kilometer,” Ujar sadimin.

Sadimin juga menegaskan bahwa alokasi anggaran tahun 2025 justru lebih besar untuk Pulau Sumbawa. 

Ia menyebutkan bahwa anggaran penanganan infrastruktur untuk Sumbawa tahun 2025 mencapai sekitar Rp58 miliar, sementara Pulau Lombok menerima sekitar Rp35 miliar. 

Meski demikian, besarnya anggaran tersebut tetap belum mampu mencakup seluruh ruas jalan karena kebutuhan di lapangan cukup besar.

“Yang kami tangani diprioritaskan pada ruas-ruas yang Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR)-nya tinggi dan paling dibutuhkan masyarakat,” tegas Sadimin.

Diakhir klarifikasinya, Sadimin berharap masyarakat memperoleh pemahaman yang utuh mengenai konteks pernyataannya dalam forum tersebut dan tidak terpaku pada potongan video yang beredar.” Ujarnya.

Pewarta: TIM


0 Komentar