Akdiansyah, S.HI, Politisi Lokal Mutu Nasional

Akdiansyah Ahmad, S.HI bersama Ketua Umum PKB. H. Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Foto Repro : BidikNews

Akdiansyah Ahmad, S.HI bukan nama baru di provinsi Nusa Tenggara Barat, Politisi muda yang bertalenta ini oleh banyak kalangan terutama di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) serta organisasi besar Nahdatul Ulama (NU) ini di juluki  politisi muda yang piawai.

BidikNews - Ditanah kelahirannya di desa Dore Bara Kabupaten Dompu NTB, ia dibesarkan dalam keluarga yang ta`at dan sederhana. Putra dari Drs.Ahmad Hasan (alm) dan Siti Hafsyah ini tak mengira jika dirinya akan menjadi kebanggaan seluruh keluarga.

Semasa hidupnya Ahmad Hasan senantiasa berpesan agar Akdiansyah selalu menjaga hubungan baik dengan siapa saja, harus bersikap santun pada yang tua serta menghormati yang muda. Karena dengan sikap seperti itu kata Alm Bapak Ahmad Hasan  maka hidup kita akan dihargai. Begitu pesan almrhum ayahanda tercinta kepada Akdiansyah yang sampai saat ini dipegang teguhnya. Dan yang lebih penting dan yang harus diutamakan kata alm ayah adalah ibadah kepada Allah (Sholat 5 waktu) tak boleh ditinggalkan.” Ujar Akdiansyah.  

Dengan didikan dalam keluarga yang ta`at inilah kepribadian Akdiansyah benar benar ditempa dalam suasana yang baik. Sehingga hasilnya pun terlihat, yang pada akhirnya Akdiansyah bisa menjadi seorang legislator yang duduk di Dewan Perwakilan Daerah Provinsi NTB sejak 2019 hingga sekarang.

Akdiansyah Ahmad, S.HI bersama anggota DPRD NTB. Foto Repro : BidikNews

Pria kelahiran 1977 ini, memulai langkah politiknya melalui partai PKB yang juga disebut sebagai sebuah partai yang dilahirkan oleh NU. Sebelum pemilu 2019 sepak terjang Akdiansyah terbilang aduhai, kepiawaian dalam meramu langkah politik membuat ia kian diminati banyak kalangan di kabupaten Dompu. Tak heran jika pemilu 2019 lalu melalui partai PKB ia terpilih menjadi salah satu wakil rakyat pada Daerah Pemilihan (Dapil) 6 yang meliputi (Kabupaten Dompu, Bima dan Kota Bima) bersama 10 orang lainnya periode 2019-2024.

Akdiansyah adalah salah satu dari sederet panjang politisi muda yang mewakili kabupaten Dompu untuk duduk di DPRD NTB. Al hasil sejak berada DPRD NTB jalan Udayanan Mataram itu, ia kerap hadir dengan sejumlah program kegiatan baik, kegiatan bantuan sosial maupun kegiatan fisik lainnya untuk masyarakat yang diwakilinya.

Sebelum menjadi anggota DPRD NTB, Akhdiansyah aktif diberbagai orgnaisasi sosial dan kemasyarakatan, tentu dalam setiap langkahnya dalam berorganisasi dilaluinya dengan penuh lika liku.

Akdiansyah Ahmad, S.HI bersama Pakar Hukum Tata Negara, Refli harun. Foto Repro : BidikNews

Akdiansyah setelah tamat SMP di Dompu tahun 1995, oleh kedua orang tuanya ia dianjurkan untuk menimba ilmu di Madrasah Aliyah NU di Ponpes Al Islahuddin, Kediri Lombok Barat NTB. Selesai di di Ponpes Al Islahuddin kemudian Akdiansyah melanjutkan study S1 di STAIN Mataram (kini UIN Mataram). 

Berawal dari kampus inilah Akdiansyah mulai menempa diri dalam berorganisasi. Ia mengikuti organisasi ekstra Kampus seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Mataram. Sejak itu ia mulai membaur dengan berbagai kalangan dari berbagai latar belakang suku, ras, agama dan budaya. Selain aktif di PMII, dia juga aktif di Kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah pada tahun 1997-1998 sebagai Ketua.

Kemudian pada tahun 1998-1999 Akdiansyah terpilih sebagai Ketua DEMA STAIN Mataram serta  Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Presiden Mahasiswa STAIN Mataram (2000-2001).

Akdiansyah Ahmad, S.HI bersama para tokoh muda NU. Foto Repro : BidikNews

Akdiansyah juga pernah menjadi Ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat (IPNU NTB) tahun 1999-2003. Kemudian Pada tahun 2001-2002, sosok yang berpenampilan kalem ini terpilih sebagai Ketua Umum PC. PMII Mataram.

Pada saat bersamaan juga menjadi Ketua SC. DPD FORMASI NTB dan Direktur Muda Yayasan Humanis Studies (YHS) Mataram - NTB (2001-2004).

Ia juga dipercaya sebagai Pimpinan Umum Buletin Jumat (Islam dan Pluralisme) AL-Ikhtilaf berkerja sama dengan  LKIS Yogyakarta (2001-2004), Pimpinan Redaksi Buletin Kitap (Komunitas Islam Plural) YHS Mataram-NTB (2002-2004). Wakil Ketua PW. GP Anshor-NTB (2004-2005) yang diketuai oleh Suaeb Qury.

Selanjutnya mendapat amanah sebagai Wakil Ketua KNPI  NTB (2004-2007) dan juga Sekretaris Eksekutif Nusa Tenggara Center (NC) NTB (2004-2006).

Akdiansyah Ahmad, S.HI bersama dalam sebuah acara Dzikir Kebangsaan yang digagas oleh kader NU. Foto Repro : BidikNews

Selain itu didaulat menjadi Ketua FKPPMD-NTB (2007 2008), Sekjen ICMI Muda NTB (2007-2011), Direktur Eksekutif Lembaga Studi Kemanusian (LenSA-NTB) tahun 2004 - 2013, dan Seketaris Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)-NTB Tahun 2014  Sekarang.

Segudang pengalaman kerja juga telah dilalui tokoh santun dan bersahaja ini.  Pertama kali sebagai Marketing Research Royal Bali Beach Club (RBBC) Cabang Senggigi (1995-1997), Koordinator JPPR Kabupaten Dompu (1999), Penyiar Radio Permata 108 FM STAIN Mataram (2000),  Koordinator Lapangan Inservis Training BP3 se-Pulau Lombok Oleh YHS, BEP dan Depag RI (2000-2001), Fasilitator Inservis Training BP3 (2001), Direktur Muda Yayasan Humanis Studi (YHS) Tahun 2001, Sekertaris Program Kampanye Islam dan Pluralisme YPKM  NTB Berkerjasama dengan TAF  2003-2004.

Fasilitator Sosialisasi Gender di 25 SMU/SMK Mataram (2003), Koordinator JPPR Dompu (2004), Fasilitator Training Advokasi kebijakan Publik Pro Masyarakat Miskin AMPRM-LOBAR  (2005), Manager Program Advokasi Pendidikan di Madrasyah dan Ponpes Kerjasama dengan DBEP, DEPAG dan ADB oleh Nusatenggara Center Mataram (2006).

Peneliti Kebijakan Formalisasi Agama di Mataram, Lombok Timur dan Dompu bekerja sama dengan TIFA (2007). Manager Program Advokasi Anggaran Bagi Masyrakat Miskin di Kabupaten Dompu bekerja sama dengan TAF Peneliti Program Unggulan daerah (Jagung) tahun 2013 Bersama TAF (The Asia Foundation).

Akdiansyah Ahmad, S.HI bersama para tokoh muda dalam sebuah acara diskusi Foto Repro : BidikNews

Dia juga pernah menjadi Staf Ahli Program Kementerian Daerah Tertinggal (PDT) Tahun 2013-2014, Tenaga Ahli DPR-RI Fraksi PKB Tahun 2014-2019. Dia juga sekarang menjadi Sekretaris IKA PMII NTB yang diketuai oleh Lalu Aksar Ansori.

Di partai PKB saat ini, Akdiansyah dipercaya sebagai wakil Ketua I DPW NTB, sebelumnya ia dipercaya sebagai Sekretaris PKB Provinsi NTB selama dua periode yakni 2013-2016 dan 2016 hingga 2019.

Dalam menapaki berbagai kegiatan organisasi hingga karier politik yang cemerlang, Ia selalu memegang teguh prinsip yang begitu kuat melekat dalam dirinya, "Selama kita masih bernafas lega, selama itu juga kita harus bisa berbuat untuk Agama, bangsa dan Negara ini". Sebuat motto yang selalu bersemayam suci dalam sanubari seorang Akdiansyah.

Sebagai kader yang dibesarkan di partai PKB, ia tak pernah lupa dengan Nahdlatul Ulama (NU) di mana tempat dia berkiprah dan mengabdi sebelumnya. Maka tak heran jika Ia dijuluki sebagai “Cak Imin “ nya NTB oleh para kader PKB baik pusat maupun Daerah.

Akdiansyah Ahmad, S.HI bersama Istri tercinta Aisyah. Foto Repro : BidikNews

Pria yang tengah berbahagia dengan istri tercinta Aisyah ini telah dikaruniai seorang  putra yang diberi nama Ahmad Akhsya Addakhil (kelas 6 sd) dan 2 (dua) orang  putri masing masing Nurwahdania ahsya Maulida (sma klas 3) dan Khofifah Ahsya Nayla (kelas 1 sd).

Saat ini, Akdiansyah dipandang sebagai tokoh politik muda yang selalu hadir dengan segudang pengalaman organisasi sehingga tak heran dikalangan partai PKB ia dijuluki sebagai politisi lokal yang selalu tampil cerdas dengan style mutu nasional.

Kehadiran Akdiansyah di Partai PKB sendiri tentu diharapkan oleh Cak Imin selaku ketua Umum serta petinggi PKB di DPP sebagai kader tangguh di NTB sehingga bintang bintang yang menaungi partai PKB selalu bersinar terang dalam lingkaran kebersamaan yang kuat.

Hadirnya Akdiansyah sebagai wakil rakyat melalui kendaraan politik PKB bukan menyuburkan bentuk bentuk ketidak adilan tetapi diharapkan mampu meretas era baru, dan bukan untuk membangkitkan sesuatu yang tidak memiliki roh, jiwa atau sesuatu yang busuk dan menakutkan, tetapi memulai kehidupan baru dengan paradigm yang baru pula.

Akdiansyah Ahmad, S.HI bersama putra tersayang di Sirkuit Mandalika. Foto Repro : BidikNews

Akdiansyah sangat menyadari, salah satu permasalahan yang dihadapi adalah menepis kesangsian masyarakat yang diwakilinya. Akdiansyah juga menyadari ditengah era globalisasi yang mendunia dan penuh ketidak pastian selalu ada harapan untuk menyingkap tabir kegelapan, guna membenahi keadaan.

Bagi Akdiansyah, itu tak semudah membalik telapak tangan, perlu waktu dan tenaga, tetapi pada akhirnya nanti bintang-bintang di Partai PKB akan semakin bersinar untuk menerangi kegelapan.

Bagaimana pun kemauan dan kerja keras para kader partai PKB dalam bingkai massa NU ini merupakan sejuta pilar dari hasil buah tangan yang senantiasa terus menggores rasa dan karsa yang selalu melekat sepanjang kenangan bersama seorang Akdiansyah. Sebagai seorang yang memiliki jiwa yang tenang, Akdiansyah selalu tampil santun dalam bertutur sapa. Ia pun dinilai sebagai politisi yang tidak pendendam.*


Pewarta : Tim BidikNews
Editor    : BN-007

0 Komentar