Akhdiansyah Alias Guru To’I Anggota DPRD NTB, Politisi Lokal Mutu Nasional


Kesuksesan menjadi impian setiap manusia, namun ternyata tidak menjadi milki semua orang. Itu berarti ada yang berhasil memperolehnya da nada pula yang gagal memilikinya. Seperti halnya diraih oleh salah satu anggota DPRD NTB, Akdiansyah atau akrab disapa Guru To`I yang dijuluki sebagai Politisi Lokal Mutu Nasional.

BidikNews.net,Mataram - Akdiansyah,S,HI merupakan salah satu dari sederet panjang nama terkenal di Provinsi NTB. Kini, Akhdiansyah alias Guru To’i telah dilantik sebagai anggota DPRD Provinsi NTB periode 2024-2029. 

Sebelumnya Guru To`I juga telah menjalani masa tugas sebagai wakil rakyat selama 5 tahun tanpa hambatan dan kendala yang berarti sehingga masyarakat di dapil VI memberi kepercayaan untuk lima tahun berikut sebagai duta yang membawa aspirasi masyarakat Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu.

Perjuangan Guru To`I untuk mengumpulkan pundi-pundi suara di tiga wilayah, Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu yang dikenal sebagai Dapil “Neraka” ketika pileg Februari 2024 lalu tidaklah mudah dan sederhana seperti yang dibayangkan kebanyakan caleg, tetapi kesuksesan yang diraihnya melalui jalan berliku dan penuh tantangan.

Sebagai politisi local Guru To`I dikenal sebagai pribadi yang supel dan ramah ditunjang kepiawaiannya dalam meramu suasana ke area kesejukan menjadikan posisinya sebagai wakil yang memperjuangkan kebutuhan serta kepentingan masyarakat nyaris tanpa kendala. Maka tak heran jika Guru ToI oleh masyarakat Dapil VI disebutnya sebagai seorang Politisi Lokal dengan Mutu Nasional.

Melalui Partai PKB besutan Muhaimin Iskandar ini Guru Toi telah menunjukkkan dirinya sebagai kader partai yang loyal sehingga tak salah jika Ketua Umum Partai PKB ini menyebut Guru Toi sebagai seorang politisi Gaek yang bertalenta ditunjang gerak langkahnya yang brilian mengisi ruang-ruang politik dengan gaya yang elegant. 

Akdiansyah yang akrab disapa Guru Toi itu tak melupakan jasa orang-orang yang telah membantunya sehingga Ia berhasil menjadi salah satu dari 65 orang wakil rakyat yang yang bertahta di Gedung DPRD NTB Jalan Udayana Mataram itu. 

Ucapan terima kasih tak lupa ia sampaikan kepada seluruh masyarakat Bima Dompu  atas dukungan dan kepercayaan yang telah memilih dirinya untuk menjadi anggota DPRD NTB periode 2024-2029.

Sebagai wakil rakyat selama 5 tahun berikutnya Ia berjanji untuk selalu mengabdikan dirinya memperjuangkan kepentingan masyarakat.

Akhdiansyah dikenal sebagai salah satu dari sederet panjang politisi di NTB yang banyak terlibat dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan dan keagamaan sebelum menjadi anggota Dewan di Provinsi NTB.


Pria kelahiran Dompu, 8 Oktober 1977 yang selalu berpenampilah lincah ini  bertolak dari Dompu menuju Lombok tahun 1995 untuk menimba ilmu di Madrasah Aliyah NU di Ponpes Al Islahuddin, Kediri Lombok Barat. Tamat di Ponpes Islahuddin Akdiansyah kemudian melanjutkan study S1 di STAIN Mataram yang kini telah menjadi Kampus ternama dengan nama Universitas Islam negeri (UIN) Mataram.

Di kampus inilah banyak kegiatan yang dikutinya dan tak sedikit organisasi yang dijadikannya sebagai wadah untuk terus berkarya. 

Berawal dari pelibatannya sebagai anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Mataram, Akdiansyah mulai berbaur dengan berbagai kalangan kampus dari berbagai latar belakang suku, ras, agama dan budaya.

Selain aktif di PMII, pada tahun 1997-1998 Akdiansyah dipercaya untuk masuk dalam gerbong pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Syariah sebagai Ketua. Lanjut, tahun 1998-1999 Akdiansyah dinobatkan sebagai Ketua DEMA STAIN Mataram. 

Tak hanya itu pada tahun 2000 hingga 2001 Akdiansyah di percaya sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Presiden Mahasiswa STAIN Mataram 

Perjalanan pengabdian di organisasi kemasyarakatan seorang Akdiansyah napaknya tak sampai disitu, Ia oenah dipercaya menjadi Ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat (IPNU NTB) tahun 1999-2003. 

Disaat yang bersamaan Pada tahun 2001-2002, Akdiansyah, terpilih sebagai Ketua Umum PC. PMII Mataram serta Ketua SC. DPD FORMASI NTB dan Direktur Muda Yayasan Humanis Studies (YHS) Mataram – NTB (2001-2004).

Deretan pengalaman organisasi seorang Akdiansyah memang terbilang panjang. Ia pernah dipercaya sebagai Pimpinan Umum Buletin Jumat (Islam dan Pluralisme) AL-Ikhtilaf yang berkerja sama dengan  LKIS Yogyakarta (2001-2004) serta Pimpinan Redaksi Buletin Kitap (Komunitas Islam Plural) YHS Mataram-NTB (2002-2004). 


Akdiansyah di PW GP Ansar menjabat sebagai Wakil Ketua PW. GP Anshor-NTB mendamping Suaeb Qury yang ditugaskan sebagai Ketua pada periode tahun (2004-2005).

Tak sampai disitu, Akdiansyah juga diberi amanah sebagai Wakil Ketua KNPI  NTB (2004-2007) dan juga Sekretaris Eksekutif Nusa Tenggara Center (NC) NTB (2004-2006). 

Selain itu didaulat menjadi Ketua FKPPMD-NTB (2007 2008), Sekjen ICMI Muda NTB (2007-2011), Direktur Eksekutif Lembaga Studi Kemanusian (LenSA-NTB) tahun 2004 – 2013, dan Seketaris Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)-NTB Tahun 2014  Sekarang.

Ada banyak pengalaman kerja ia lalui yang menjadikannya sebagai pribadi yang penuh percaya diri sehingga menjadikan dirinya menjadi sosok yang santun dan bersahaja.

Pernah bekerja sebagai Marketing Research Royal Bali Beach Club (RBBC) Cabang Senggigi (1995-1997), Koordinator JPPR Kabupaten Dompu (1999), Penyiar Radio Permata 108 FM STAIN Mataram (2000),  Koordinator Lapangan Inservis Training BP3 se-Pulau Lombok Oleh YHS, BEP dan Depag RI (2000-2001), Fasilitator Inservis Training BP3 (2001). 

Ia juga ketika itu dipercaya sebagai Direktur Muda Yayasan Humanis Studi (YHS) Tahun 2001, Sekertaris Program Kampanye Islam dan Pluralisme YPKM  NTB Berkerjasama dengan TAF  2003-2004.

Seabrek Pengalaman kerja yang dilakoninya menjadikan dirinya bertambah matang dalam kehidupan soaial dan kemasyarakatan. 

Ketika tahun 2003 ia ditunjuk sebagai Fasilitator Sosialisasi Gender di 25 SMU/SMK Mataram, kemudian tahun 2004 ia tugaskan sebagai Koordinator JPPR Dompu. 

Tak hanya itu, Akdiansya juga di percaya sebagai Fasilitator Training Advokasi kebijakan Publik Pro Masyarakat Miskin AMPRM-LOBAR  (2005), serta Manager Program Advokasi Pendidikan di Madrasyah dan Ponpes Kerjasama dengan DBEP, DEPAG dan ADB oleh Nusatenggara Center Mataram (2006). 

Ketika tahun 2007 Akdiansyah masuk dalam deretan nama sebagai Peneliti Kebijakan Formalisasi Agama di Mataram, Lombok Timur dan Dompu bekerja sama dengan TIFA. 


Kemudian pada tahun 2013 Akdiansyah bertindak sebagai Manager Program Advokasi Anggaran Bagi Masyrakat Miskin di Kabupaten Dompu bekerja sama dengan TAF Peneliti Program Unggulan daerah (Jagung) Bersama TAF (The Asia Foundation).

Melengkapi deretan pengalaman kerjanya Akdiansyah direkrut menjadi Staf Ahli Program Kementerian Daerah Tertinggal (PDT) Tahun 2013-2014, dan kemudian menjadi Tenaga Ahli DPR-RI Fraksi PKB Tahun 2014-2019. 

Deretan panjang pengalaman yang pernah dilakoni seorang Akdiansyah tentu menjadilakn dirinya lebih menyadari bahwa, romantika kehidupan dengan bermacam peristiwa dan kejadian selalu menuntut perjuangan moral yang tak pernah usai. Kondisi seperti ini menjadikan dirinya untuk selalu tabah dan sabar, ulet, jujur dan keberanian untuk betahan dari setiap bentuk kepahitan dan kepedihan hidup yang seringkali menjamah setiap diri.

Tentu, Akdiansyah juga menyadari bahwa, dalam blantika kehidupan ini setiap orang tidak selalu memperoleh yang manis, akan tetapi Akdiansyah terus berharap agar dirinya selalu berada disekitar orang-orang yang ramah dan baik hati sebagaimana selama ini ia jalani bersama. Semoga

Pewarta: Dae Ompu




0 Komentar