Pidato Presiden Prabowo Dihadapan 7000 Peserta Kongres Muslimat NU, Akui Ada “Raja Kecil” Yang Mau Menentang Kebijakannya

Presiden Prabowo Subianto Berpidato di Kongres Muslimat NU, Senin (10/2/2025).

BidikNews.net,Surabaya
- Presiden Prabowo Subianto menyinggung ada “raja kecil” dalam birokrasi pemerintahannya saat membuka acara Kongres Muslimat NU di Jatim Expo, Surabaya, Senin (10/2/2025).

Dalam pidatonya yang menggelegar Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pesan tegas mengenai penghematan anggaran dan efisiensi birokrasi. Presiden Prabowo Subianto mengatakan ada pihak-pihak yang melawannya dalam melakukan penghematan pengeluaran pemerintah.

Di tengah sorakan dan tepuk tangan dari peserta Kongres Muslimat NU, Prabowo menekankan bahwa rakyat Indonesia sudah tidak bisa lagi dibohongi.

"Saya melakukan penghematan. Saya ingin menghentikan pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, yang mubazir, dan yang hanya alasan untuk mencuri. Saya ingin semuanya dibersihkan," tegas Prabowo.

Prabowo mengakui adanya perlawanan dalam birokrasi dari pihak yang merasa kebal hukum dan bertindak seperti "raja kecil."

"Ada yang melawan saya dalam birokrasi. Ada yang merasa kebal hukum, merasa menjadi raja kecil," katanya.

Namun, ia tetap berkomitmen untuk menghemat uang demi kesejahteraan rakyat, terutama untuk memberi makan anak-anak dan memperbaiki sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.

"Saya ingin menghemat uang untuk rakyat, untuk memberi makan anak-anak rakyat. Saya ingin memperbaiki semua sekolah di Indonesia. Kita punya 330.000 sekolah," jelasnya.


Dalam Kongres Muslimat NU dihadiri 7000 Peserta dari berbagai daerah di Indonesia yang digelar di Jatim Expo Surabaya, Senin (10/2/2025) itu Prabowo menegaskan dalam upayanya untuk menghemat biaya, perjalanan dinas ke luar negeri harus dikurangi.

"Tidak usah keluar negeri selama 5 tahun. Kalau perlu, yang tugas belajar atau tugas negara boleh, tapi jangan yang hanya untuk jalan-jalan. Kalau mau jalan-jalan, pakai uang sendiri," katanya.

Prabowo sendiri sering keluar negeri untuk menghadiri konferensi penting sebagai kepala negara, namun beliau menekankan bahwa perjalanan tersebut dilakukan untuk kepentingan bangsa.

"Presiden Prabowo sering keluar negeri karena diundang sebagai kepala negara dalam konferensi-konferensi penting untuk mengamankan kepentingan bangsa," tambahnya.

Presiden Prabowo juga mengkritik seminar, kajian, dan diskusi kelompok yang dianggapnya tidak efektif.

Fokus utama pemerintahannya adalah mengentaskan kemiskinan absolut, membantu rakyat yang lapar, memperbaiki sekolah dan jalan yang rusak. 

"Cukup seminar, cukup kajian, cukup forum group discussion (FGD). Mau diskusi apa lagi? Fokus kita adalah mengentaskan kemiskinan absolut, membantu rakyat yang lapar, memperbaiki sekolah yang rusak, dan memperbaiki jalan yang rusak," tegas Presiden Prabowo

Pewarta: TIM


0 Komentar