Ketua Umum RKBD Kabupaten Lombok Barat, Woro Syafruddin, S.Pd
BidikNews.net,Lobar,NTB - Mbolo weki adalah tradisi adat masyarakat Bima – Dompu (Mbojo) yang berupa musyawarah atau mufakat untuk mempersiapkan acara pernikahan atau hajatan lain. Tradisi ini dilakukan oleh pihak keluarga laki-laki dan perempuan. Kegiatan sosial Mbolo weki ini juga dilakukan warga Bima di perantauan sebagaimana yang kerap dilakukan Rukun Keluarga Bima-Dompu (RKBD) Kabupaten Lombok Barat.
Mbolo Weki dalam pengertian bahasa Bima-Dompu (Mbojo) di Kabupaten Lombok Barat bermakna duduk bersama untuk musyawarah mufakat membahas terkait hajatan pernikahan anak maupun hajatan lainnya.
Ketua Rukun Keluarga Bima Dompu (RKBD) Kabupaten Lombok Barat NTB, Woro Syafruddin,S.Pd mengungkapkan bahwa Tradisi Mbolo weki bagi masyarakat Bima-Dompu (Mbojo) yang ada di Kabupaten Lombok Barat dimaknai sebagai sebuah musyawarah mufakat keluarga dalam merencanakan dan menentukan pernikahan atau hajatan lainnya.
Dikatakan Woro Syafruddin, Mbolo weki merupakan tradisi turun temurun masyarakat Bima dan Dompu telah lama berlangsung di Kabupaten Lombok Barat, selain untuk persiapan pernikahan, mbolo weki juga dilakukan untuk hajatan lain seperti acara doa sebelum berangkat haji, kematian, kelahiran dan sebagainya.
Warga RKBD Kabupaten Lombok Barat ketika acara Mbolo Weki salah satu keluarga Bima yang akan melaksanakan pernikahan anaknya di Mataram
Namun Kata Woro Syafruddin acara mbolo weki ini lebih sering diadakan untuk persiapan pernikahan. Karena acara pernikahan membutuhkan persiapan yang lengkap serta waktu dan tenaga maupun dan materi yang banyak, sehingga perlu kerja sama antara keluarga dan sanak saudara serta warga Bima Dompu lainnya yang berdomisili atau bertugas di Kabupaten Lombok Barat.
Hingga kini budaya mbolo weki warga Bima Dompu di kabuapetn Lombok barat tetap bertahan, bahkan makin subur. Karena ada nilai-nilai positif yang terkandung dalam tradisi mbolo weki yang diyakini oleh masyarakat Bima Dompu diperantauan ini,” tutur Pria berkumis tebal itu.
Mbolo weki sebagai satu budaya kasama weki (Kebersamaan, solidaritas dan kekeluargaan) yang masih dipegang oleh masyarakat sebagai sebuah nilai yang postif telah berlangsung belasan tahun, dan bahkan ratusan keluarga yang telah dibantu melaui tradsisi Mbolo Weki ini yang melaksanakan acara pernikahan putra dan putrinya.” Beber Woro Syafruddin lagi.
Membantu mempersiapkan acara pernikahan dengan segala keperluannya melalui pengumpulan uang seikhlasnya dari warga Bima Dompu yang berdomisili di Kabupaten Lombok Barat untuk meringankan beban warga yang berhajat,” jelas Woro Syafruddin.
Budaya kasama weki ini kata Woro Syafruddin masih tumbuh subur dalam masyarakat Bima Dompu yang berdomisili atau bertugas di kabuapten Lombok Barat sesuatu budaya unik yang bahkan mungkin tidak ada pada tradisi dan budaya daerah lain di seluruh Indonesia.” Katanya.
Bagi warga Bima Dompu di Kabupaten Lombok Barat akan menjadi beban moral bagi setiap individu jika tidak melibatkan diri dalam dalam acara mbolo weki karena didalamnya kental akan rasa kebersamaan..
Ketua RKBD Lombok Barat, Woro Syafruddin ketika memberikan sambutan pada acara Mbolo Weki Warga Bima di Mataram
Kontribusi uang yang diseahkan kepada warga yang berhajat pun berfariasi berdasarkan kemampuan dan keikhlasan yang kemudian akan menjadi catatan keluarga yang berhajat yang nantinya akan terjadi “Balas Budi” kepada yang memberi bantuan atau sumbangan.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris RKBD Lombok Barat Syahrullah mengatakan, Budaya positif seperti mbolo weki ini perlu dipertahankan agar tumbuh kesadaran bahwa yang menjadi kekuatan adalah nilai kebersamaan dan kekeluargaan. Karena materi tidak akan dibawa mati, apalagi sampai dijadikan berhala suci yang dapat mengabulkan semua mimpi” ujar Syahrullah Usman.
Mbolo weki yang menjadi tradisi Warga Bima Dompu dikabupaten Lombok Barat tidak hanya dikhususkan pada keluarga yang kurang mampu saja, tetapi juga untuk semua kalangan yang akan melaksanakan hajatan pernikahan mapun hajatan lainnya yang membutuhkan bantuan.
Bagi masyarakat Bima Dompu yang berdomisili di kabupaten Lombok Barat kata Syahrullah ada nilai luhur yang terpatri untuk memegang asas saling gotong royong untuk membantu sesama.
Ketua Umum RKBD Lombok Barat Woro Syafruddin bersama Ahmad ,M. Pd tokoh masyarakt Bima yang bertugas di pemkab Lombok Barat
Dijelaskan Syahrullah bahwa manusia, merupakan makhluk sosial, tidak mampu hidup terpisah dan membutuhkan bantuan satu sama lain. Salah satu yang paling penting adalah Musyawarah mengenai suatu perkara agar dipertimbangkan untuk kemaslahatan bersama.”kata pria yang bertugas di kantor Camat Kediri Kabupaten Lombok Barat itu.
Tentunya apa yang dilakukan warga Bima Dompu yang tergabung dalam wadah Rukun Keluarga Bima Dompu di Kabupaten Lombok Barat telah dijelaskan oleh Allah menjelaskan dalam Al Qur`an Q.S Asy-Syura, bahwa Setiap urusan kemasyarakatan diputuskan melalui musyawarah
“(juga lebih baik dan lebih kekal bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan dan melaksanakan salat, sedangkan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah di antara mereka. Mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka” (Q.S Asy-Syura)
Ayat tersebut juga menggambarkan bahwa dalam setiap persoalan yang menyangkut masyarakat atau kepentingan umum Nabi selalu mengambil keputusan setelah melakukan musyawarah dengan para sahabatnya.
Pewarta: Dae Ompu
0 Komentar