Isyarat Alam, dengan “Sapuk” di Kepala Prof. Hamsu Hadir Sebagai Pendaftar Pertama Calon Rektor Unram Periode 2026-2030

Prof. Dr. dr. Hamsu Kadriyan, Sp.THT-KL(K), M.Kes, ketika menuju ruang panitia Pemilihan Rektor di Rektorat Unram
Pemilihan Rektor Baru Universitas Negeri Mataram tersisa di ujung waktu. Para Bakal Calon mulai kasak kusuk mempersiapkan diri maju sebagai Calon. Salah satunya adalah Prof. Dr. dr. Hamsu Kadriyan, Sp.THT-KL(K), M.Kes, yang kini telah siap untuk ambil bagian sebagai salah satu Calon Rektor Unram periode 2026 -2030.

BidikNews.net - Pembuktian Prof. Dr. dr. Hamsu Kadriyan, Sp.THT-KL(K), M.Kes,sebagai calon Rektor Unram ditandai dengan langkah tegapnya menuju meja pendaftaran. Dan betul saja, Ia dinyatakan sebagai pendaftar pertama calon Rektor di kampus ternama di wilayah Indonesia Timur ini.

Dengan langkah tegap dan percaya diri, tanpa ragu Prof. Dr. dr. Hamsu Kadriyan, Sp.THT-KL(K), M.Kes, datang sebagai calon pertama yang membuka pintu ruang panitai pemilihan dan penerima berkas dan dokumen syarat menjadi calon Rektor.

Dengan senyuman khasnya, Prof. Dr. dr. Hamsu Kadriyan, Sp.THT-KL(K), M.Kes, hadir tanpa ragu bahwa niat untuk menakhodai Universitas Mataram tak lagi sebuah basa basi, didorong oleh ketulusan hati dalam bingkai kebersamaan.

Yang pasti, Guru Besar Universitas Mataram, Prof. Dr. dr. Hamsu Kadriyan, Sp.THT-KL(K), M.Kes, secara resmi mendaftarkan diri sebagai calon Rektor Universitas Mataram periode 2026–2030 pada Rabu, 5 November 2025. 

Ia menjadi pendaftar pertama sejak masa penjaringan dibuka oleh panitia pemilihan dan berkas pendaftarannya dinyatakan lengkap tanpa catatan administratif.

Prof. Hamsu hadir di Gedung Rektorat didampingi sejumlah dosen, alumni, tenaga kependidikan, dan tokoh profesi dari berbagai fakultas, termasuk FKIK, Fakultas Teknik, dan FKIP, hadir pula perwakilan organisasi profesi serta unsur masyarakat yang memberikan dukungan moral.

Prof. Dr. dr. Hamsu Kadriyan, Sp.THT-KL(K), M.Kes, saat menyerahkan dokumen syarat pencalonan Rektor Unram kepada panitia pemilihan
Dengan Sapuq di kepala Prof. Hamsu bersama sejumlah dosen hadir dengan mengenakan pita biru di dada kiri sebagai tanda kebersamaan dan ketenangan dalam mendukung proses demokrasi kampus sekaligus memberi isyarat Ia hadir sebagai calon Rektor atas dasar niat yang tulus sekaligus menggambarkan lurusnya moral masyarakat NTB (Sasak.red.) dan penghormatan adat. 

Usai pendaftaran, Prof. Hamsu menyempatkan diri untuk menyampaikan ucapan terimakasihnya atas doa dan dukungan atas kehadirannya sebagai calon Rektor Unram.

“Terima kasih atas doa dan kebersamaan kita semua. Saya InsyaAllah datang dengan niat menjaga marwah universitas, agar Unram tetap menjadi ruang bagi ilmu dan nalar yang bebas dari tekanan,” tutur Prof. Hamsu Kadriyan, yang diamini para pengantar.

Prof. Dr. dr. Hamsu Kadriyan, Sp.THT-KL(K), M.Kes, merupakan tokoh akademi dari kalangan akademisi dan praktisi kesehatan yang mendukung gagasan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, untuk menjadikan NTB sebagai pusat studi penyakit tropis dunia.

Prof. Dr. dr. Hamsu Kadriyan, Sp.THT-KL(K), M.Kes, ketika bersama Gubernur NTB lalu Muhammad Iqbal dalam sebuah pertemuan 
Guru Besar Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Mataram sekaligus Ketua Komite Disiplin Ilmu (KODI) Onkologi PERHATI-KL Indonesia ini menyebut gagasan Gubernur untuk membangun Rumah Sakit dan Pusat Penelitian Penyakit Tropis (Tropical Disease Center) di NTB merupakan langkah strategis sekaligus visioner yang akan membawa daerah ini ke level global.

“Langkah Gubernur ini bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan investasi peradaban — investasi untuk ilmu pengetahuan, kemanusiaan, dan masa depan Indonesia yang lebih sehat,” ujar Prof. Hamsu.

“Wilayah NTB memiliki karakteristik geografis dan ekologi tropis yang khas. Ini menjadikannya laboratorium alami untuk studi penyakit tropis,” ujar Prof. Hamsu kepada wartawan.

Dikatakannya, selama ini Indonesia kerap menjadi objek riset internasional, bukan pelaku utama dalam inovasi dan pengembangan ilmu penyakit tropis. Karena itu, kehadiran pusat penelitian dan rumah sakit khusus ini akan menjadi tonggak penting untuk mengubah paradigma tersebut.” Kata Prof. Hamsu.

Prof. Dr. dr. Hamsu Kadriyan, Sp.THT-KL(K), M.Kes, ketika bersama Gubernur NTB lalu Muhammad Iqbal
“Dengan pusat riset yang kuat, NTB bisa tampil sebagai aktor dalam diplomasi kesehatan global. Kita tidak hanya menjadi tempat penelitian, tetapi juga sumber inovasi dan solusi,” ujarnya dengan nada yakin.

Prof. Hamsu juga meyakinkan bahwa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Mataram siap menjadi mitra akademik utama dalam mewujudkan inisiatif besar itu. 

Kolaborasi antara rumah sakit pendidikan, laboratorium riset penyakit tropis, dan jejaring klinik di kabupaten/kota diyakini akan menciptakan ekosistem riset yang kokoh dan berkelanjutan.

Sebelumnya, Gubernur Lalu Muhamad Iqbal menggagas pembangunan rumah sakit dan pusat penelitian penyakit tropis dunia saat menghadiri acara  The 4th International Conference on Global Health and Innovation (GHI) 2025 di Mataram, Jumat (17/10/2025).

Gagasan brilian Gubernur Lalu Muhamad Iqbal disambut baik oleh pemerintah pusat dan telah dibahas bersama Menteri Kesehatan serta Kepala Bappenas sebagai proyek strategis nasional yang akan menempatkan NTB dalam peta global penelitian penyakit tropis. 

Pewarta: TIM


0 Komentar