BidikNews.net,NTB - Sebuah pernyataan yang mengejutkan dilontarkan anggota DPRD NTB fraksi partai Golkra Harwoto,SH terkait rencana pemerintah untuk membangun Jembatan Lewamori yang menghubungkan Sila dan Panda melalui lintasan laut sebagai sebuah proyek mercusuar dengan nilai Triliun rupiah mendapat rekasi beragam dari warga masyarakat Bima.
Ilustrasi: Jembatan Lewamori serta Harwoto anggota DPRD NTB dan Politisi Gaek Bima Masdin Idris
Pernyataan yang dinilai kontroversi dari seorang wakil rakyat Dapil VI (Bima,Dompu,dan Kota Bima) itu dinilai sebagai bentuk perlawanan seorang politisi partai Golkar terhadap usaha dan perjuangan para pencetus pembangunan jemabatan Lewamori sejak puluhan tahun berlalu.
Diberbagai media masa, Harwoto terus menggaungkan bahwa proyek mercusuar pembangunan jembatan Lewamori belum dibutuhkan masyarakat dengan alasan bahwa masih ada infrastruktur lain yang lebih mendesak untuk diperbaiki dan dibenahi.
Sontak saja pernyataan wakil rakyat Harwoto ini “Dirujak” masyarakat Bima dengan beragam kalimat melalaui akun media sosial (Grup WA dan Facebook maupun melalui Instagram) dan lain-lain sehingga beredar luas dijagat maya.
Ketua DPD Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) NTB, Wahyudin dengan tegas mengatakan bahwa dirinya bagian dari pemerhati dan pejuang agar konsep pembangunan jembatan Lewamori yang di tunggu tunggu masyarakat bima akan menjadi kenyataan.
Wahyudin menyarankan agar Harwoto memehami sejarah seperti apa keinginan masyarakat agar jembatan Lewamori yang diperjuangkan sejak puluhan tahun. 
Ketua DPD LPM NTB, Wahyudin dan Mori Hanafi Anggota DPR RI bersama warga yang telah lama merindukan dibangunnya Jembatan Lewamori
“Jangan hanya berdasarkan kepentingan pribadi Harwoto untuk mengeluarkan pernyataan, telusuri sejarahnya “ tegas Wahyudin.
Pemilik akun Fb Mihran Ahmad II dalam unggahannya mengaku heran dengan pernyataan wakil rakyat dari partai Golkar Harwoto.
“Heran sy Sama Anggota DPRD dari Partai Golkar yg Satu ini Apakah dia tidak tahu bahwa jembatan lewa Mori harapan dan Aspirasi masyrkat Bima puluhan tahun yg lalu ko'o eenk sekali dia menolakx!!” ujarnya
“Apa kepentingan pribadi Anggota DPRD p dari partai Golkar ini sehingga Seeenaknya saja dia menolak pembangunan jembatan lewa Mori yg sdh lama jadi harapan masyrkat Bima”. katanya lagi.
Masdin Idris Politisi gaek Bima dalam akun fbnya menyorot pernyataan Harwoto, dikatakannya, Memahami Pembangunan, bukan seperti memesan mie instant di warung cepat saji, tiba pengen langsung jadi, tidak.!
Rencana pembanguan Jembatan Lewat Mori sudah sangat lama, sejak 25 tahun lalu, lima periode kepala daerah, kami terus mengikuti perkembangan wacana itu.’kata Masdin melalui akun fbnya.
Jika pak Harwoto sebagai DPRD NTB wakil Dapil Bima - Dompu, tidak respek terhadap pembanguan Jembatan lewamori, jangan lah menolak dan mengecilkan perjuangan panjang rakyat kita, dengan dalil masih banyaknya kebutuhan lain-lain, itu cacat orientasi.”tegas mantan anggota DPRD Bima itu.
Kami sebagai rakyat, akan menegasi, tetap mengatakan jembatan itu SANGAT MENDESAK, harus di beck up total,” tegas Masdin.
Selain Masdin ada banyak warga bima lainnya yang menyoroti pernyataan Harwoto sekaligus menanngapi pernyataan Masdin Idris,
Yono Adi yang menyebut, Takut pom bensinya Ndak laku jalan ada yang lurus ada yang belok kanan ada yang belok kiri kalau lurus ke kantor bupati kalau ke kiri ke bima belanja pakean, biar ada perubahan bima bos, kalau semuanya arah ke pom bensin pak bos, bangun aja lagi mall matahari di sekitar itu biar jalan lurus terus Ndak belok belok,
Api Ntb juga menanggapinya dengan keras, “Mungkin pembisikx Beliau tdk dg sadar waktu dibisik Hera Masdin Idris jembatan lewamori bukan program tiba sa,at tiba akal ini sdh diperjuangkan sejak lama kita sepakat berterima kasihx pada siapa & di erah siapa Lewa mori insyaallah sdh mulai dikerjakan Awal thn 2026, Ini baru asli perubahan
Sedangkan Pua Kan menyebut, Pak Mori Hanafi terbaik saat ini...Kau pu ta na'o jemput anggaran la harwoto de paman...e. Tabai da tala ma lao ncau na...Jika memang ada program yang bisa dia jemput, maka kita juga juga harus memberikan apresiasi. Jadi, " Jangan Bunyi Seperti Kentut "
Aba Yansila, menanggapi unggahan Masdin Idris mengatakan, “Kalau menurut saya orang ini (Harwoto.red.) penghambat pembangunan tidak ingin melihat Kab.Bima ini Maju dan berdaya saing dgn daerah lain
Ana Nau Dole lebih menyedihkan lagi pernyataannya, “Barangkali beliau takut omzet pom bensinnya menurun
Sedangkan Yusuf Ismail,SH mantan Kades Naru Tente menilai pernyataan Harwoto sebagai bentuk perlawanan terhadap perjuangan rakyat Bima puluhan tahun yang tiada henti.
Ia meminta agar Harwoto segera mencabut pernyataan yang menyakitkan hati masyarakat Bima yang ingin berkembang dan maju.
“Harwoto sebagai anggota Dewan dan sebagai wakil rakyat agar segera mencabut pernyataan yang telah mencedarai perasaan seluruh masyarakat Bima,” tegas Yusuf Ismail yang akrab disapa Ompu Naru itu.
Dikatakannya, Jika rencana pembangunan jembatan benar terjadi dalam periode sekarang, maka perlu kami sampaikan dari awal terima kasih kami kepada Pak Mori Hanafi, sebagai anggota DPR RI yang sudah memperjuangkan anggaran untuk kegiatan tersebut, kami pada mu pak Mori Hanafi !
Sementara itu Direktur Nasional Politik (NasPol) NTB, Ardiansyah, menanggapi pernyataan Harwoto, dinilai tidak berdasar pada kajian teknis maupun data yang jelas.
Ia menilai pernyataan Harwoto akibat kurangnya pemahaman atas arah pembangunan infrastruktur jangka panjang. Ardiansyah juga menduga ada konflik kepentingan di balik sikap Harwoto.
Dikhabarkan Harwoto memiliki usaha SPBU di ruas Jalan nasional lintas Bima Sumbawa. Jika Jembatan Lewa Mori terealisasi, maka otomatis arus kendaraan akan banyak beralih melewati jalur baru. Ini tentu akan mengurangi intensitas kendaraan di jalur lama, termasuk di sekitar SPBU miliknya,” ungkap Ardiansyah.
Pewarta: Dae Ompu
0 Komentar